Sabtu, 30 Januari 2010

Penemuan Vaksin HIV


Peneliti di bidang medis telah menemukan celah pada perubahan yang konstan dari struktur virus HIV. Penemuan ini tentu saja merupakan langkah yang sangat signifikan dalam rangka pencarian vaksin HIV AIDS.
Virus AIDS menghindar dari serangan sistem imun karena sebagian besar protein yang membungkus virus tersebut secara terus-menerus mengubah strukturnya. Akan tetapi, para peneliti telah mengindetifikasi sisi pada protein tersebut yang tidak mengalami perubahan, serta menunjukkan bagaimana suatu antibodi dapat berikatan dengan sisi tersebut. Apabila badan kita dapat distimulasi untuk menghasilkan kopi dari antibodi tersebut sebelum infeksi, maka secara teori, antibody tersebut dapat menyerang virus yang sangat berbahaya ini serta mencegah infeksi.

Peter Kwong, peneliti US National Institute of Allergy and Infectious Diseases in Bethesda, Maryland mengatakan bahwa “selama beberapa lama orang bertanya-tanya apakah memungkinkan untuk membuat suatu vaksin HIV? Dengan penemuan ini, dapat dikatakan bahwa hal tersebut bukan lagi hanya mimpi – tapi inilah sisi yang sangat mungkin diserang”.

Penemuan ini berkisar pada sisi protein HIV yang disebut gp120. Selama infeksi, gp120 memblok kerja protein pada sistem imun manusia yang disebut protein CD4. Dikarenakan hal ini merupakan tahap yang sangat penting pada siklus replikasi virus, maka sisi kunci pada gp120 tidak mengalami perubahan konformasi, tidak seperti proten lainnya yang ditemukan pada permukaan virus HIV.

Selama kurun waktu setahun belakangan ini, para peneliti vaksin telah mengetahui proses tersebut, akan tetapi masih banyak sekali batu sandungan yang harus dihadapi. Sebelumnya mereka mengira bahwa sisi pengikatan antibodi tersembunyi di dalam pelipatan protein gp120 sampai terjadi infeksi. Dengan demikian diduga bahwa proses “masking” ini akan membuat antibodi tersebut tidak dapat mengenali bagian dari protein yang tidak mengalami perubahan untuk kemudian mengikatnya.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Kwong menunjukkan bahwa masalahnya bukan itu. Bagian kunci dari gp120 tidak pernah tersembunyi, mereka menemukan bahwa struktur protein tersebut tidak berubah sampai gp120 berikatan dengan CD4. Hal ini berarti bahwa sisi pengikatan tersebut tetap dari antibodi sama sekali. Tim ini akhirnya berhasil memproduks antibodi yang disebut b12 yang akan mengikat gp120, dan telah mempelajari bagaimana kedua struktur molekul ini saling berikatan.

Produksi massal

Antibodi b12 telah diketahui dapat melidungi monyet dari infeksi sejenis simian immunodeficiency virus. Tantangan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana menemukan cara agar badan manusia dapat memproduksi antibodi b12 dalam jumlah banyak.

Kwong mengatakan bahwa hal ini diatasi dengan mencari protein atau DNA yang dapat memberikan informasi pada tubuh manusia untuk memproduksi b12, atau menstimulasi badan manusia dengan bagian protein HIV gp120 untuk menghasilkan antibodinya.

Beberapa orang yang terinfeksi HIV mengembangkan antibodi yang serupa. Akan tetapi, karena badan mereka telah terdedah pada virus, maka pencegahan infeksi permanen menjadi terlambat. Dengan demikian, vaksin ini hanya akan bekerja apabila diberikan sebelum infeksi.

Menurut Kwong, “pertanyaannya adalah apakah obat tersebut dapat dikembangkan untuk menghasilkan antibody pada seseorang yang tidak pernah diserang virus tersebut?” Sampai saat ini, para peniliti sedang merancang uji pada hewan untuk mengetahui seberapa banyak antibodi ini dapat dihasilkan.

Sumber:Nature

0 komentar:

Posting Komentar