Jumat, 02 Juli 2010

Siapa Sich sahabat itu????

Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.

Apa Ice Cream Favorite kamu???

VANILA
Kamu ceria dan impulsive. Dari lahir kamu memang diberkahi pembawaan yang suka ambil resiko. Kamu punya cita” yang tinggi terhadap diri kamu sendiri dan gak bakal nyerah sebelum cita” mu tercapai. Dalam menjalin hubungan kamu dikenal sebagai orang yang setia dan serius. Kamu menikmati punya hubungan yang mendalam dengan sahabat dan keluargamu.

COKLAT
Kamu kreatif dan berenergi. Kamu punya sifat dramatis dan antusias dalam menjalani kehidupan. Kamu jago bersosialisasi dan kalau kamu pergi ke pesta, kamu selalu menjadi si ratu pesta. Kamu menikmati jadi pusat perhatian. Karena memang sifatmu suka tantangan, kamu gampang bosan dengan hal” rutin yang monoton.

COOKIES N CREAM
Kamu orang yang optimis dan pede dengan dirimu sendiri. Penampilanmu cenderung simpel karena kamu memang gak begitu doyan dandan. Prinsipmu adl lebih baik bikin orang jatuh cinta karena kepribadianmu dan bukan karena tampangmu. Kamu ramah dan punya rasa hormat sama siapa aja. Karena itulah orang lain senang berada di dekatmu.

KACANG
Kamu seorang perfeksionis yang selalu menyusun rencana untuk kehidupanmu. Buat kamu, hidup tanpa jadwal sama saja dengan bunuh diri! Kamu bertanggung jawab dan bias memimpin. Itulah sebabnya teman” mu selalu menjadikan kamu ketua kelompok apa saja. Kamu juga orang yang kompetitif. Buat kamu, persaingan adl cara untuk menyalurkan adrenalin yang berlebihan.

STRAWBERRY
Kamu pemalu dan perasa. Kamu suka menyimpan perasaanmu, jangan sampai terlihat oleh orang lain. Kamu mudah tersentuh oleh hal” kecil. Kamu juga orang yang gampang curiga. Apapun yang dikatakan orang, kamu gak akan percaya sebelum kamu liat sendiri. Kamu punya opini sendiri dan bisa keras dalam mempertahankan pendapatmu. Kamu sedikit introvert dan bisa keras pada dirimu sendiri.

CHOCO CHIP
Kamu murah hati dan friendly. Kalu ada teman yang kesulitan, kamu selalu jadi orang pertama yang menawarkan bantuan. Gak heran kalau semua orang pada berebut untuk jadi temanmu. Kamu juga kompetitif dan bisa agresif untuk mencapai tujuan. Kamu sangat menikmati olahraga dan sering jadi juara.

PISANG
Kamu easy going dan santai. Kamu punya rasa prcaya diri yang patut diacungi jempol. Kamu mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan karenanya kamu gampang menjali pertemanan dengan siapa saja. Entah itu miss popular di sekolah sampai satpam yang menjaga kompleks perumahanmu. Kamu punya sifat jujur, empati dengan orang lain, dan berbakat jadi pendengar yang baik.

note for muslimah ( cara hilangin malas )

To members of CaTatAn rEmAjA muSLimAh
Rahmawati Dewi June 26 at 7:49pm Reply
“Tugas sekolah masih menumpuk di meja, selesaiin tugas dari guru yang gak enain banget ngajarin, mau hafalin surat yang diberi tugas yang diberi oleh guru , yah…… hanya dapat ayat pertama saja sudah bosen, mau membaca tetapi mengantuk akhirnya buku-buku kajian beralih fungsi menjadi bantal, kasur empuk selalu menyapaku di malam hari, hmm… apa yang bisa diperbuat agar malas jauh dari diriku?! Akankah hidup yang bagaikan musafir ini disia-siakan begitu saja? Tidak… tidak boleh hal itu terjadi padaku, aku harus bisa memusuhi 5 huruf itu yaitu MALAS.”

Malas bisa kita hindari ketika ia datang menyerang kemauan dan semangat kita, di bawah ini ada beberapa tips antara lain:
Membasuh muka atau mandi ketika kantuk menyerang.
Mengubah posisi duduk ketika membaca. Misalnya dari duduk berubah menjadi berdiri, namun disarankan jangan dari duduk terus berbaring bisa berbahaya atau bisa kebablasan tidur.
Berpindah dari ruang baca ke kamar yang lain. Kalau sebagai anak kos bisa disiasati, berpindah dari kamar kita ke beranda kos, ruang tamu atau bahkan bisa juga ke dapur.
Menghirup udara yang segar dengan cara berdiri di dekat jendela atau membuka jendela-jendela kamar lain untuk menambah kesegaran. Sebagai anak kos bisa disiasati dengan menciptakan aroma terapi, misalnya dengan menyemprot ruangan dengan wangi-wangian dan jika ada kipas angin, bisa menyetel kipas untuk menyebarkan wangi-wangian tersebut ke segala ruang. Karena mungkin tidak semua anak kos mempunyai jendela kamar.
Berjalan-jalan sebentar di sekeliling rumah. Bisa diganti dengan kegiatan yang lain misalnya merapikan rak yang berantakan, atau kegiatan yang lain yang bisa menggerakkan otot-otot kita.
Berbincang-bincang sebentar dengan keluarga atau teman sekos namun mengenai hal mubah bukan keharoman. Hati-hati jangan sampai lupa tujuan utama dalam berbincang-bincang yaitu untuk menumbuhkan semangat, bukan untuk ngobrol bahkan meng-ghibah.
Berdiri membuat secangkir kopi, teh, susu atau juice untuk menghilangkan kebosanan dan menjernihkan akal.
Mengubah kegiatan ketaatan. Misal bosan menghafalkan surat berganti dengan membaca, jika membaca bosan bisa diganti dengan mendengarkan kajian lewat CD.

Itulah beberapa tips agar kita bisa terjauh dari penyakit malas. Akan tetapi yang paling utama jangan sampai kita lupa berdo’a agar Alloh senantiasa memberi kita semangat dan agar menjauhkan diri kita dari penyakit malas tersebut. Wallohu A’lam bishowab.

Semoga tips di atas dapat bermanfaat bagi penulis ataupun bagi pembaca. Selamat tinggal Malas…

Maraji’: Kaifa Tatahammas

***

Artikel www.muslimah.or.id

Berdasarkan pembagian di atas, maka dokter terbagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan jenis pasiennya, yaitu: dokter untuk pasien wanita, dokter untuk anak-anak, dokter untuk pasien laki-laki serta dokter umum atau spesialis yang menangani jenis pasien penyakit tertentu.

Berdasarkan ini, hukum seorang muslimah menjadi dokter terbagi menjadi beberapa macam:

Wanita Menjadi Dokter Khusus untuk Pasien Wanita

Hukum wanita menjadi dokter khusus bagi pasien dari kalangan kaum wanita adalah fardhu kifayah. Sebab dengan adanya dokter wanita, agama, dan kehormatan kaum wanita akan terjaga. Mengapa ? karena usaha pengobatan biasanya menuntut dibukanya sebagi anggota badan pasien.[1]

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan: ”Sesungguhnya tetap tinggalnya kaum wanita di rumahnya dan melaksanakan kewajiban-kewajiban rumah tangganya setelah menunaikan kewajiban agamanya, merupakan perkara yang sesuai dengan tabiat dan fithrah kewanitaannya. Dengannya akan didapatkan kebaikan untuk dirinya, masyarakat, dan generasi mendatang yang sedang tumbuh dan berkembang. Jika ia memiliki waktu lebih, maka boleh menyibukkan diri di medan amaliah khusus kaum wanita, seperti kegiatan belajar-mengajar khusus kaum wanita, menjadi dokter khusus kaum wanita dan lain-lainnya yang merupakan pekerjaan kaum wanita di tengah-tengah kaum wanita. Selain itu, akan didapatkan kesibukan yang bermanfaat bagi kaum wanita, serta didapatkan kerja sama dengan kaum laki-laki dalam membangun masyarakat. Dan hal ini juga merupakan sebab masing-masing jenis anak manusia (laki-laki dan perempuan) tetap berada pada amal dan tempat yang khusus bagi mereka.

Berkaitan dengan hal ini tentunya kita tidak melupakan peran ummahatul mukminin (ibu kaum mukminin, yakni istri-istri Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam) dan orang-orang yang menempuh jalan mereka dalam mengajarkan ilmu dari Allah dan Rasul-Nya dengan tetap menjaga diri, mengenakan hijab dan menjauhkan diri dari bercampur baur dengan laki-laki di dalam medan amaliah mereka” (Fatawa Nisa’iyyah, hlm. 22)

Wanita Menjadi Dokter Spesialis Anak

Dianjurkan bagi kaum wanita untuk menjadi seorang dokter spesialis anak, bahkan lebih utama bagi mereka untuk menerjuni medan amal ini dibandingkan kaum lelaki, sebab biasanya anak-anak akan berobat bersama ibu mereka. Ibu merekalah yang membawa mereka masuk menemui dokter untuk menjelaskan perihal anaknya.

Syaikh Dr. Mahmud Akam ketika menjawab sebagian pertanyaan yang diajukan oleh seorang wanita dalam masalah ini, beliau mengatakan: ”Saya berpendapat bahwa pekerjaan Anda sebagai dokter spesialis anak merupakan perkara penting yang dibutuhkan oleh masyarakat kita. Karena Allah ta’ala banyak menyerahkan urusan tarbiyah (pendidikan) anak kepada kaum ibu. Dan tentunya jika yang menjadi dokter spesialis anak adalah kaum wanita maka akan lebih memiliki sifat asih, lemah lembut, dan lebih menjiwai kejiawaan anak.”[2]

Wanita Menjadi Dokter Bagi Pasien Dari Kalangan Laki-Laki

Ada dua cara bagi dokter wanita ketika mengobati kaum lelaki. Pertama, mengobati dan menangani segala kebutuhannya secara langsung. Cara ini diperbolehkan ketika dalam keadaan darurat. Dan sesuatu yang darurat diperbolehkan sesuai dengan kebutuhan. Diantara contoh keadaan darurot adalah ketika perang sedang berkecamuk antara kaum muslimin dengan kaum kafir dan saat itu banyak kaum muslimin terluka dan butuh pengobatan sementara tidak ada dokter laki-laki

Sebagi dalil dari pendapat ini adalah:

1. Dari Rubayyi’ bin Mu’awwidz radliyallahu’anha ia berkata, “Kami berperang bersama Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam, memberi minum dan mengobati kaum muslimin yang terluka, dan megusung jenazah kaum muslimin ke kota madinah.” (HR. Bukhori 2882)

Berkata Ibnu Hajar rahimahullah : “Di dalam hadist ini terdapat dalil bolehnya kaum wanita mengobati laki-laki asing (bukan mahrom baginya) dalam suasana darurat.” (Fathul Bari 6/3543-3544)

2. Berkata Hafshoh binti Sirin: Kami mencegah anak-anak perempuan kami keluar menuju sholat ‘ied. Maka datanglah seorang wanita dan singgah di istana Bani Kholaf, lalu saya menemui dan berbincang-bincang dengannya. Wanita tersebut mengatakan bahwa suami saudara perempuannya berperang bersma Nabi shallahu’alaihi wa sallam sebanyak 12 kali, sementara saudara perempuannya menyertainya dalam peperangan sebanyak 6 kali. Lalu ia (saudara perempuan) mengatakan: Kami mengurus orang yang sakit dan mengobati orang yang terluka. (HR. Bukhori 950)

Berkata Ibnu Hajar rahimahullah: ”Dalam hadist ini terdapat beberapa faidah, diantaranya: bolehnya seorang wanita mengurusi pengobatan laki-laki asing (bukan mahromnya) jika hanya sekedar mengantarkan obat untuknya atau mengobati dengan tidak secara langsung kecuali dalam keadaan darurat.” (Fathul Bari 3/1380)

3. Dari Anas bin Malik radliyallahu’anhu ia berkata: ”Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam berperang bersama ummu sulaim dan beberapa wanita dari kaum anshor. Mereka memberi minum dan mengobati orang-orang yang terluka. ” (HR.Muslim 181)

Berkata an-Nawawi rahimahullah: ”Di dalamnya terdapat keterangan tentang bolehnya kaum wanita keluar berperang dan mengambil manfaat dari mereka berupa memberi minum, mengobati orang yang sakit, dan lain-lain. Dan mengobati orang yang sakit disini adalah orang yang sakit dari mahrom atau suami tidak boleh menyentuh kulit secara langsung kecuali jika dibutuhkan.” (Syarah Muslim 7/437-438 )

Kedua, mengobati dan menangani segala kebutuhannya tidak secara langsung. Yakni dengan cara ruqyah syar’iyyah [3]. Atau dengan memberi resep dengan berpedoman pada hasil diagnosis penyakit melalui laboratorium atau anamnesa dengan pasien tanpa menyentuh jasadnya. Cara ini merupakan cara syar’i dan diperbolehkan, berdasarkan hadist berikut:

Sesungguhnya seorang laki-laki dari kalangan kaum anshor terkena penyakit namlah (luka-luka pada samping lambung). Lalu ditunjukkan kepadanya perihal seorang wanita yang bernama syifa’ binti Abdulloh yang dapat mengobati penyakit namlah dengan cara ruqyah. Syifa’ menjawab: Demi Allah saya tidak pernah meruqyah lagi semenjak saya masuk Islam. Kemudian laki-laki anshir tersebut mendatangi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam dan mengabarkan kepada beliau apa yang diucapkan Syifa’. Akhirnya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam memanggil Syifa’ dan mengatakan: ”Paparkan kepadaku ruqyahmu”. Lalu syifa’ memaparkan ruqyahnya kepada Nabi shallahu’alaihi wa sallam. Setelah itu Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda: ”Ruqyahlah laki-laki anshor tersebut dan ajarkan ruqyahmu kepada Hafshoh sebagaimana engkau mengajarinya menulis. ” (HR. Abu Dawud 3887)

Perincian hukum ini juga berlaku bagi kaum muslimah yang bekerja sebagai perawat atau tenaga medis lainnya, baik konvensional maupun tradisional.

Sumber: Majalah al-Mawaddah Edisi ke-7 Tahun ke-2 Shofar 1430 H, Februari 2009, hal. 31-33

Bila Muslimah Menjadi Dokter atau Perawat

Sungguh Islam sangat menjaga agama dan kehomatan kaum wanita. Dengan sebab itulah mereka diperintahkan untuk tetap tinggal di rumahnya dan tidak keluar darinya kecuali apabila ada hajat/ keperluan, sebagaimana Allah ta’ala berfirman:

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَتَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ اْلأُوْلَى وَأَقِمْنَ الصَّلاَةَ وَءَاتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (al-Ahzab ayat 33)

Kalaulah memang kaum wanita terpaksa harus keluar dari rumahnya untuk bekerja, sungguh Islam pun sebenarnya tidak mencegahnya. Namun demikian, ada patokan-patokan syar’i yang harus diperhatikan agar kaum wanita tetap terjaga agama dan kehormatannya. Apakah patokan-patokan syar’i tersebut?

1. Harus Izin kepada Walinya

Yang dimaksud dengan wali disini adalah bapak, anak, saudara laki-laki kandung, saudara laki-laki sebapak, paman kandung, paman sebapak, suami, saudara seibu, paman dari jalur ibu, hakim atau yang menggantikannya.

2. Hendaknya Memakai Pakaian Syar’i

Yakni memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya, bukan pakaian perhiasan, dan kain pakainnya tebal serta tidak transparan sehingga mampu menutupi tubuh yang ada dibaliknya dengan sempurna, juga tidak memakai minyak wangi yang baunya menyengat.

3. Aman dari Fitnah

Yakni terjaga agama dan kehormatannya ketika keluar rumah hingga kembali ke rumahnya. Dalam masalah ini, Islam memerintahkan kaum wanita agar memperhatikan hal-hal berikut ini:

· Tidak menyepi dengan lelaki yang bukan mahromnya tanpa disertai oleh mahromnya

· Tidak bercampur baur dengan laki-laki yang bukan mahromnya

· Tidak melembutkan suaranya dihadapan laki-laki yang bukan mahromnya

· Tidak mengumbar pandangannya

· Tidak memperindah langkah-langkahnya ketika berjalan

4. Adanya Mahrom Saat Perjalanan

Maksudnya tatkala perjalanan menuju tempat kerja sudah mencapai batas jarak safar, maka hendaknya ia tidak pergi kecuali disertai oleh mahromnya

Dalam hal lapangan pekerjaan, kaum wanita diperbolehkan bekerja dengan medan amaliah yang sesuai dengan fitrahnya asal mampu menjagi diri, agama dan kehormatannya. Lapangan pekerjaan yang bersifat seperti ini amatlah banyak dan beragam, terlebih lagi pada zaman kita sekarang ini.

Seiring dengan makin majunya IPTEK, banyak kaum wanita yang bekerja sebagai dokter atau perawat. Bagaimanakah hukum pekerjaan ini bagi wanita muslimah? Untuk membicarakan hukum masalah ini, perlu kita ketahui terlebih dahulu jenis pasien yang dirawat oleh dokter atau perawat. Sebab, hukum masalah ini tergantung pada jenis pasien yang ditangani oleh kaum wanita.

Jenis pasien ada tiga macam, yaitu:

· Pasien dari kalangan wanita

· Pasien dari kalangan anak kecil (yang belum baligh, baik laki-laki maupun perempuan)

· Pasien dari kalangan lelaki dewasa

;;