Jumat, 14 Januari 2011

TRUE LOVER

TRUE LOVER
Memang sesuatu yang telah pergi akan terasa berarti dibandingkan dengan jika ia ada. Itu terbukti . Dari pengakuan diriku yang terdalam . Ku benar mengalami. Kehilangan seseorang dan aku baru merasa jika aku membutuhkannya. Lihat betapa bodohnya aku . Rela melepas dan tak pikir panjang .
Ku tahu, ku hanya anak gadis yang berharap sesuatu yang tak mungkin . Benar-benar tak mungkin . Mustahil tuk diraih. Ku tahu , ku hanya anak gadis yang bermimpi , mimpi panjang yang indah dan berharap menjadi milikku. Hingga suatu saat ku tersadar dari mimpi dan harapan buta itu . Ironis ku berharap kepada orang yang tak mungkin ia mengharapkanku. Bagai punuk merindukan bulan . Itulah aku. Kau tahu ? orang ku kagumi itu , perfect! Sempurna ! dia bakat di berbagai bidang , karate , jurnalistik, matematik , paskib , semua yang berakhiran tik . hehehe. Dia lumayan , mandiri, kerja keras, teguh , kuat , pantang nyerah , gak mudah putus asa, pokoknya senua sifat yang baik ada dia. Senengnya bukan main , orang mendapatkan hatinya . tapi , bukan aku . Gadis yang hanya berharap keberuntungan saja.
Sekali lagi, Ku mencintai yang tak mungkin ia tahu bahwa ku cintainya. Meki ku tahu , friendship is better than relationship. Coz, friendship never end. You know, Ku selalu bercerita kepada semua orang . membanggakannya, memujanya , tak rela orang mengejeknya. Just secret admirer ku baginya. Dan ku tahu kini dia tidak ada disini. Semenjak di lulus , dia pergi ke Jogja meniba ilmu di propinsi orang . Jarang sekali ia pulang , apalagi main ke sma ku ini. Jadi , sebuah momen penting bagiku , jika ia mengunjungi sekolah ku ini . sma tercinta .
Ku tak tahan menahan rasa rindu berlebih ini. Ku tumpahkan semua ke teman-teman ku. Oupss, Aku masih belum menyebut nama’dia’ dia Ronny. Ronny lah orangnya , yang membuatku gak karuan seperti ini. Saat ku bercerita kepada Nafa, saat semua uneg-uneg tentang rasa rindu oleh cintaku yang menggebu ini bah ruah, Nafa memberhentikan bicaraku. Ia meyakinkan bahwa , “dia akan datang , tenang saja.” Tapi , aku masih belum cukup lega mendengar jawaban itu. Ku beralih ke vina.
Vina , anak yang tak pernag serius dan take it easy . Ia menyarankan “ have fun , coi. Love is blind. You know . gak usah mikir kaya gitu. Kelabakan kebingungan , kayak orang kehilangan anak aja kamu. Take it easy . dunia tu selebar daun kelor, dia akan datang.” Aku jadi gila malahan di dekatnya. Ngomong sih enak , yang ngejalaninya susah neng. Gumamku dalam hati sendiri. Ku beranjak dari Vina , yang dari tadi sibuk dengan gitarnya, dan beralih ke Puri.
Menurutku, Puri lebih dewasa dan berpengalaman di romansa percintaan. Puri bilang , “ sabar akan membuahkan hasil. Semangat , berpikirlah positif.” Puri seolah-olah meyakinkan bahwa Roinny pasti datang , dan dia akan menjadi milikku.. Padahal dalam hukum rasionalitas , itu tak mungkin terjadi. Pokoknya mustahil tuk terjadi. Ku tak bisa ungkapinnya , impossible , ra mungkin , uwwhh. Sampai sesak , penat ku memikirkannya. Bagai langit dan bumi, deh.
Final destination, malamnya ku kirim sms ke nomor teman lamaku. Angga , teman yang ia pun lupa dengan ku.. tapi, kenangan tentangnyatak hapus oleh waktu. Teman yng dulu bersama dan sejak 6 tahun yang lalu ia pindah di seberang sana Situbondo , tempatnya sekarang.
“pren , ku mw crita
Jka seandaiN u bhrap sma org yg u ska
Tp , u tw lw itu tdk mgkn terjd.
Bnar2 tdk mgkn . what will u do?”
Ku kirim peasn itu sampai muncul laporan terkirim.
Harapan ku ia segera balas sms ku. tp, ternyat tidak . ku lelah menunggu . ku putuskan tuk sent sms lagi .
“ please, bls. Aq sdang btuh temen ne.
Tuk berbagi crita ku…”
Sent to 08573123xxxx
Stetlah sms itu terkirim , matku tak kuat lagi menahan kantuk . dan aku pun sudah putus dari harpan . terlelap aku tanpa sadar dan larut di alam mimpi yang maya. Waktu berlalu 7 jam . dan pagi sudah mengintip dengan bangganya.
1 new message di layar hp ku.
Ku buka sms itu , dari Angga.
“tak da sswt yg tdak mgkn

Mski mgkn keadaan mmang
Tak mmngkinkan

Tp kmngknan pzt da tuk
Smw org yg brhrap pada sswt

Kl emg km cnta or syang dy,
Kjar dy, jka cnta mnlakmu
Brsbrlah , krana ssungghx
Hti kan lu2h mndgar
Pngrbnan cnta se2org

Jka kau tal kwasa mnahnx
Jgn engkau lkakan hal ny,
Ssungghx hal ny
Mmbtuhkan hti yg ngguh2
Mncntai, dan hti yg ngguh
Tbah dlm mjalnix

Sblum tu lhtlah disi2mu
Mgkn da org yg lbh
Mxyngimu dan mnerimamu
Pa dax.
Karna kasih saying org
trdkatmu , itulah yg dsbut
cnta.

Cnta khn dtang ktika dy,
Mncntai se2org yg jg
Mmlki cnta uuntukx.nmun
Mncntai dan dcntai adlha
Hal yg pnuyh dgn pngrbanan,
Bagai dburan ombak mnerpa krang.”

Aku tertegun,terpanah, luluh, trenyuh , membaca sms itu. Tak kusangka temanku dari jauh masih peduli aku. Ku yakin Benar friendship never end. Dan yang kucari-cari selama ini terjawab. Masalahku selama ini terpecahkan semua oleh sms-nya yang sepanjang itu. Lega dia care and understand me.
Ku pijakkan kakiku di sekolah, dan sekarang hari sabtu. Hari favoritku. Ku bersekolah dengan senyuman, senyum riang dari sebuah sms yang menggugah smangat dan semua itu benar.
Sampai di kelas , ku promosikan sms itu ke Nafa, Vina , Puri. Dan mereka serempak berkata “so sweet”. Emang sweet bagiku . dan ku bangga punya temen seperti dia.
Emang , nyenengin Sabtu ini. hampir semua pelajaran jam kosong, dan saat ku santai-santai di kelas, Lila mendatangi aku. “ada Ronny di depan”. Tersontak ku dari duduku ku . terperanjak dan segera keluar. Benar Ronny ada di café skul ku . Meski ia bawa cewek, tapi aku sudah terlanjur senang. Melihat tampang nya. Vina,Nafa ma Puri mengajak aku makan di café bareng-bareng. Wuihh, seneng baged aku. Temenku otaknya cling juga.
Ku pilih tempat yang dekat dengannya . aku memang tak berniat tuk makan , jadi hanya beli pop ice doank. Tak henti ku memandangnya , putih terang , menawan, pintar, semua ada di dia. Ku tau dia tak hiraukan ku, melihat sedikitpun tidak. Tapi, ku tetap senang. Saat ia berjalan ku ikuti dia dari belakang. Saat ia berhenti, aku bolak-balik lewat didepannya. Saat aku duduk manis , dan kebetulan dia lewat di depan ku, ku pandangi dia dari awal sampai akhir sampai tinggal titik lenyap.tak ku buang kesempatan itu dengan sia-sia.Sabtu yang bahagia, tak ingin ku akhiri Sabtu ini dengan cepat.
Malamnya, aku sms-an ma Angga. Memberitahukan kabar bahagia ini padanya. Ku tahu dan dapat membaca bahwa ia Angga juga mendengar jabarku ini. tapi di tengah kebahagiaan itu . angga mengirim sms yang menurutku merupakan peringatan.
“janganlah kau meninggalkan orang yang kau
Sayang demi orang yang kau suka.
Karena suatu saat orang yang kau suka
Akan mengiggalkanmu demi orang yang dia sayang.”
Smsnya kali ini benar-benar membuatku ekstra keras tuk mengerti apa maksudnya. Dan kini ku paham. Ku harus menetukan siapa orang yang ku sayang dan orang yang ku suka . Ku tahu jawabannya. Dan itu akan tersimpan di dalam hati ini.
Dan seterusnya berjalan seperti ini Angga sebagai best friend, dan setengah hati untuk Ronny ku suka. 2 tahun berjalan dengan cepat ku lulus sma dan begitu juga Angga. Satu kampus pula.
Teman lama kini bertemu kembali. Aku benar-benar taka ingin kehilangannya tuk kudua kali. Good friendship kita ini. setelah berjalan dengan indahnya , kini saat ku bmembayangkan Ronny yang muncul hganya Angga , Angga , dan Angga. Kenapa aku ini? bukannya Angga is best friend ? not other. Dan akhir – akhir ini Angga sering putar mp3 keras-keras yang berjudul Right here ,Miley cyrus. Meski lagu cewek, tapi nge-beat juag ritmenya. Ku pahami apa maksudnya. Ku puter otak dan ku sadar Angga memang selalu ada untukku dan saat ku panggil namanya ia selalu hadir bahkan rela mengorbankan waktu,tenaga, dan kesempatnnya untukku. Berlebihan pula kadang bagiku. Ada yang lain dari Angga.
Sabtu mendung kini menyelimutiku. Biasanya Angga yang selau mengantarku pulang tapi ia sekarang tak ada . kemana?? Ku coba cari di teman sekelasnya. Katanya Angga masuk rumah sakit . What? Ku segera berangkat ke rumah sakit, no kamar 224. Ku tegang , ku khawatir ada apa-apa dengan Angga.? Ku mulai mikir yang aneh-aneh, gimana kalau Angga pergi selama-lamanya? Oh tidak , semakin ngelantur aku. Ku mencoba kuatkan hati , dan siap menerima apapun yang terjadi pada Angga. Ku buka pintu kamar rumah sakit itu, dan lho , coklat dan warna coklat berhamburan dimana-mana , aku banget . sseperti rumah coklat impianku, wuihh ada lagunya Ari lasso yang lirih , so weet , aku ngefan banged ma ari laso. Wow, ada home theather nya, film terbaru Elijah wood , actor favoritku. Ku teralu bahagia dan lupa , dimana Angga?? Saat ku menyebut namanya satu kali, dia datang dan mngucapkan ,” you’re my best friend forever, and would u be my lover??” sambil membawa mawar merah bau jasmine di depanku. Tak ku sangka Angga mengucapkan kata-kata dengan gamblang dan seperti dengan persiapan yang matang dan memakan waktu cukup lama. Ku duduk di lantai, dan berusaha berfikir . tak berucap sepatah kata pun, dan kutulis di sebuah kertas. “ if u wanna be my lover, you got to be my friend, because friendship never end. Dan kamu sudah jadi best friendku , jika kamu ingin jadi my lover, please be my true lover and okey , u can be my lover”
Sedetik itu pula, ia jadi aku , aku jadi dia . Kita satu , dan sulit tuk pisah . Ronny kini tenggelam dengan sendirinya. Ku tak berharap lagi padanya , karena di sampingku kini ada yang lebih bisa menerimaku apa adanya dan untuk selamanya.
Angga you’re my true lover.





By: izzah faibye godla2
x-b

LUKAKU MENCINTAIMU SAHABATKU

LUKAKU MENCINTAIMU SAHABATKU

Hujan rintik jatuh membasahi bumi . Bunyi guntur sedikit menambah seram sore itu . Angin yang berhembus membasahi sedikit baju seragamku yang saat itu duduk termenung disamping sahabatku Nuri. Nuri hanya memandangku dan tak jarang menitihkan air mata . Dia hanya diam tak berkata sepatah kata pun , sesekali gelegar guntur memecah suasana haru itu . Ku peluk Nuri , keluarlah kata yang diucapkan “Jaya” . Angin hujan yang berputar-putar membuat Nuri bingung harus bercerita dari mana . Sesak hembusan nafas Nuri mulai teratur , cerita pun terangkai . Begini ceritanya ...
Pagi itu , mungkin adalah pagi yang paling naas bagi Nuri . Jaya sahabat Nuri dengan senyum khasnya datang dengan gembira menghampiri Nuri . Dia berjalan berjalan sambil menenteng tasnya dengan gagah , seakan-akan dia tak sabar untuk menceritakan semua uneg-unegnya kepada Nuri . Nuri hanya duduk manis di gazebo sekolah sambil memandang sahabatnya menuju ke arahnya . Jaya duduk disamping Nuri , menatap mata Nuri dengan tajam dan dia melantunkan sebait lagu dari Jason Mraz “ Lucky i’m in love with my best friend “ . Didengung-dengungkannya lagu itu oleh Jaya dihadapan Nuri . Nuri semakin menimbun tanda tanya yang besar tentang apa yang terjadi kepada Jaya ? dan akhirnya Jaya pun bercerita bahwa dia lagi jatuh cinta dengan gadis yang bernama Sita . Jaya bercerita dengan semangatnya , memuji-muji Sita , menyanjung-nyanjung Sita , mendeskripsikan Sita seolah-olah dia bagai bidadari turun dari kayangan . Jaya benar-benar tergila-gila padanya . Nuri yang hanya diam mendengarkan ceritanya sedari tadi hanya bisa tersenyum melihat sahabatnya lagi kasmaran . Entah itu tersenyum menahan luka ataukah senyum bahagia .
‘ring ring’ bel masuk sudah berbunyi . Cerita panjang tentang Sita pun berakhir . Jaya dan nuri memasuki ruang kelas mereka masing-masing . Jaya memasuki kelasnya dengan senang hati sedangkan Nuri memasuki kelasnya dengan senyum yang disertai setetes air yang mengambang di pelupuk matanya . Nuri yang dulu dikenal selalu ceria , selalu menghibur temannya , Nuri yang selalu memberikan solusi-solusi tokcer kini sudah berubah . Senyum dan tawa yang memekakkan kuping dari Nuri kini telah sirna . Semua merasa kehilangan sosok Nuri yang sebenarnya , semenjak Jaya bercerita tentang gadis idamannya . Nuri kini lebih murung dan lebih suka menyendiri . Nuri tak mampu menjadi dirinya sendiri . Dia kehilangan jati dirinya sendiri .
Keesokan harinya , di tempat yang sama dan di waktu yang sama , Jaya bercerita lagi tentang Sita kepada Nuri . Kini Jaya sudah selangkah lebih dekat dengan Sita . Jaya sudah lebih sering berbicara dengan Sita .
“ Nur , tapi aku takut , aku takut nanti cintaku bertepuk sebelah tangan , aku takut dia akan menggantungkan perasaaanku , mempermainkan perasaanku , yang hanya bisa menarik dan mengulur hatiku tanpa kepastian yang pasti , aku tak ingin hal itu terulang lagi nur , aku tak ingin, hatiku terluka untuk ke sekian kali “ ucap Jaya sambil merunduk mengingat masa lalunya yang pernah terluka oleh gadis yang sangat dia cintai dan sangat diperjuangkan .
Nuri hanya menyungging senyum dan perlahan menyentuh bahu kanan Jaya yang sedang tertunduk pilu , terucap kata-kata dari bibir Nuri yang tadinya selalu terpaku diam ,” Jaya , berjuanglah , tetaplah berjuang untuk mendapatkan Sita , antara dia menerima hatimu atau tidak , pasrahkan , yang penting sudah ada niat tulus untuk mencintainya , aku disini sebgai sahabatmu (dengan desah yang amat berat) selalu mendukungmu , selama kamu di jalan yang benar, bangkitlah Jaya , jemput bidadari mu itu .”
Mata Jaya yang tadinya putus dari harapan , kini kembali berbinar . Semangat Jaya semakin berapi-api . Seperti bunga yang baru saja bermekaran , sumringah tampak di wajahnya . Optimisme untuk memenangkan hati Sita sudah tumbuh dengan pesat . Bel masuk yang berbunyi pun serasa berbunyi tiga kali lipat dari biasanya yang mengiringi langkah kaki Jaya yang berjuang ’45 dan mengiringi pula peluh air mata yang bercucur di mata Nuri .
Semakin hari semakin pesat kemajuan Jaya mendekati Nuri . Mereka sudah mulai sms-an , telfon-telfon nan, bahkan waktu untuk berdua pun semakin banyak mereka habiskan bersama . Sinyal-sinyal positif pun tampak dari Sita .
Beberapa hari pun telah terlewati dengan cepat , seperti jarum detik yang berputar di jam dipercepat lima kali . Hati Jaya sudah senang tidak karuan , melihat Sita yang memberi lampu hijau itu . Kini tiap hari , tiap pagi tiada hari tanpa melihat Jaya dan Sita duduk berdua di depan kelas . Dunia serasa hanya milik mereka berdua , bunga-bunga seolah-olah bertebaran di sekitarnya , wewangian semerbak menambah suasana romantis , burung-burung yang berkicau , cuaca sejuk di pagi hari membuat serasa hidup mereka sempurna . Kini hanya menemui Nuri yang duduk di gazebo sendiri tanpa kehadiran dan curhat dari Jaya , karena Jaya sudah beralih ke Sita , cewek yang bener-bener dia cinta . Nuri tiap pagi hanya memandang Jaya bersama Sita dari jauh , menahan rasa yang tak karuan jadinya . Nuri hanya merasa seperti habis manis sepah dibuang , Jaya hanya bercerita kepada Nuri saat dia susah dan sedih , namun tatkala dia dibumbung kebahagiaan dia lupa akan siapa yang menguatkannya saat dia rapuh , saat dia lemah . Ya , Jaya melupakan Nuri yang selama ini mendukung dia, memberi semangat saat dia jatuh dan rapuh . Bukan teman yang baik memang ketika tahu ternyata sahabat yang dianggapnya baik selama ini hanya baik ketika dia membutuhkannya , dan bukanlah sahabat yang baik pula jika melihat sahabatnya melakukan kesalahan dan tidak dibenarkannya di jalan yang benar . Memang susah dimengerti kata-kata ini .
Tidak ambil pusing . Nuri bangkit dari keterpurukannya . Hal inilah yang jarang dimiliki sembarang orang, sifat langka yanng ditemui , semangat untuk bangkit sendiri tanpa dibantu orang lain . Dalam hati kecil Nuri berkata , “ Nuri yang malang , kamu harus bangkit , tidaklah bagus selalu meratapi nasib mu ini , kamu sahabatnya Jaya dan kamu adalah sahabat yang baik , ingatkan Jaya Nuri , ingatkan , Jaya lagi ada di jalan yang salah , kamu harus ingatkan Jaya , untuk menjadi sahabat yang baik harus berbagi dalam duka dan suka , tidak hanya duka saja yang harus dibagi , tetapi sahabat juga ingin merasakan kebahagiaan sahabatnya.” ‘wushhh’ angin berhembus menerpa tubuh Nuri , membangkitkan segalanya . Ternyata alamlah yang membuat Nuri masih tetap berdiri tegar , yang menguatkan Nuri di segala kondisi sampai saat dia rapuh sekalipun .
Ya , suara bisikan dari hati kecil Nuri menyulut semangat yang membara . Seperti api kecil yang membakar tumpukan kayu-kayu kering . Nuri berdiri dari duduknya , dan menghampiri Jaya yang lagi bersenda gurau dengan Sita . Ditariknya tangan Jaya dari genggaman Sita , mata Nuri yang mengambang air mata tak tertahankan lagi , berjatuhan serempak dengan ucapnya yang terbata-bata, “ ja – ya , aku ini sahabatmu , jangan anggap aku seperti habis manis sepah di buang , jika kamu masih mengaanggap aku sahabatmu , camkan perkataanku ini baik-baik , terima kasih .” Seraya Nuri meninggalkan Jaya dengan rasa kecewa yang tidak karuan , baru kali ini dia tampak rapuh di depan Jaya . Biasanya Nuri tampak tegar meskipun menghadapi masalah seberat apapun .
Jaya yang saat itu bingung apa yang harus dia lakukan . Satu sisi dia masih dinanti oleh Sita pujaan hatinya , satu sisi dia tidak ingin kehilangan sahabat terbaiknya . Saat itu pula dia masih syok mendengar perkataan Nuri yang baru saja dilontarkan . Tidak pernah Jaya menyangka bahwa Nuri mampu semarah dan serapuh itu . Jaya yang buta akan cinta seakan dibukakan mata batinnya . Dia hanya tertunduk lemas , dia baru sadar ternyata dia selama ini melakukan kesalahan dan hal itu melukai hati Nuri .
Keesokan harinya , Nuri seperti biasanya hanya duduk di gazebo sekolah dan menanti akan perubahan pada diri Jaya . Dan penantiannya pun tidak sia-sia , Jaya tampak datang menghampiri Nuri . Kini senyum Nuri tampak kembali , seperti rasa kangen yang bertahun-tahun tidak jumpa kini telah terobati , seperti panas setahun dihapus oleh hujan sehari. Sekonyong – konyong Jaya berlutut di hadapan Nuri dan berkata , “ Kamu adalah wanita yang ku cari selama ini , bagai bunga mawar yang bermekaran , itulah hatiku padamu , serasa dunia ini milikku saat kau di dekatku , maukah kamu bidadariku mendampingiku hingga waktu menjemputku ? Kau yang terindah dan tak kan pernah berubah.”
Nuri tercengang melihat Jaya mengucapkan kata-kata itu padanya , seperti kejatuhan durian . Dia sangat senang tak mengira bahwa Jaya kini sadar siapa yang benar-benar sayang dia dan mencintainya apa adanya . Belum sempat Nuri berkata , Jaya langsung berdiri dan berkata , “ bagaimana Nur kata-kata ku tadi ? Bagus tidak ? aku hari ini ingin menyatakan cintaku pada Sita , sudah cukup acara PeDeKaTe nya , kini aku ingin sungguh-sungguh dengannya , oh iya yang kemarin maafin aku ya Nur , aku memang salah tak menghiraukan mu maafin aku ya dan untuk Sita . . ..”
Belum sempat Jaya melanjutkan pembicaraannya , Nuri menyela , “ ehm , iya Jaya gak apa-apa kok , sukur deh , kamu sadar , GoodLuck ya untuk penembakannya nanti, aku ada PR , aku ke kelas dulu ya .” Sambil menepuk punggung Jaya , Nuri membisikkan sesuatu kepda Jaya ,” aktingmu bagus tadi.” Nuri segera meninggalkan gazebo dan segera kabur menuju kelas sambil menutupi wajahnya . Tampak tetesan air mata berjatuhan membasahi bumi .
Tak mampu membayangkan betapa hancurnya hati Nuri , seperti serpihan kaca yang hancur berkeping-keping dan tak mampu terobati lagi , seperti luka mengelupas yang dilumuri air garam dan jeruk nipis , seperti trauma yang tak kan terlupakan . Nuri benar-benar jatuh , bagaimana tidak mimpi yang dia harapkan ternyata hanya akting belaka . Sejadi-jadinya Nuri menangis dan tak henti . Pelajaran apapun sudah tak mampu dia terima . Memang benar LOVE is BLIND , dan ‘blaen’ memang . Kata orang Jawa ‘blaen’ adalah celaka . Cinta menghancurkan segalanya .
Di tulisnya di sebuah kertas oleh Nuri , “ wake me up from this weakness !! i can’t face the truth !! i don’t know what should i do !! Help me please !! “ berkali – kali tulisan itu ditulisnya . Di buku paket pelajaran maupun di buku tulisnya , di bangku kelasnya . Nuri benar-benar tak sanggup mengatasinya sendiri . Sudah terbiasa memang dia mampu menyelsaikan masalahnya sendiri , namun kali ini dia tidak . Dia tidak bisa , dia butuh bantuan orang lain untuk membantunya , untuk membangunkannya dari masalah yang menimpanya ini .
Saat di luar kelas tampak sorak-sorai gembira teman-teman yang merayakan akan diterimanya rasa cinta Jaya terhadap Sita , Nuri hanya di dalam kelas dan tak ingin sedikitpun tahu bagaimana kabar Jaya . Sita menunggu jam pelajaran berakhir dan menunggu hingga benar-benar sepi tak ada lagi penghuni di sekolah itu , dia baru keluar kelas .
Kembali hujan rintik-rintik membasahi bumi , dan tak jarang bunyi guntur terdengar , baju ku yang saat itu mulai sedikit basah mengiringi cerita Nuri yang hampir kelar . Aku yang saat itu trenyuh mendengar ceritanya tiba-tiba menjadi mahluk yang amat suci dan saat ku melepas pelukan Nuri aku berkata , seraya menggenggam tangan Nuri , terlontar ucapan ku , “Cinta tak harus memiliki Nuri , jika kau benar- benar mencintai dan menyayanginya kamu akan ikut bahagia ketika dia bisa tersenyum , aku tidak ingin memanggilmu pengkhianat Nuri , jika seandainya kamu ditembak sama Jaya , apakah kamu menerimanya ? ( Nuri menggeleng) . Aku tahu kamu tidak ingin merusak persahabatan ini kan . Maka , apa salahnya jika dia mencintai orang lain dan ingin memiliknya . Apakah kamu tidak membayangkan bagaimana hancurnya perasaannya , jika seandainya dia mencintaimu dan kamu menolaknya ? Kamu harus bangun Nuri , bangun , biarkan dia bahagia dengan pilihannya . Kamu adalah sahabat terbaiknya , dan tak selayaknya kamu bertingkah seperti ini di hari bahagianya . Satu – satunya cara agar kamu lega adalah dia harus tau bagaimana perasaanmu sebenarnya . . “
“ tidakkkkkkkk ! aku tidak mau dia tahu bagimana perasaanku sebenarnya ke Jaya.” Potong Nuri dengan sesak tangis .
“ baiklah , kalau gitu , ikhlaskan dia , relakan dia untuk sementara waktu , biarkan dia bahagia dengan pilihan hatinya sendiri . Aku yakin suatu saat dia akan sadar bahwa selama ini yang benar-benar mengerti dan menyayangi dia adalah dirimu seorang.” Senyumku indah kepada Nuri sambil mengusap air mata di pelupuk matanya .
“ Yakinlah pada perasaanmu Nuri , jangan memaksa untuk melupakan Jaya , itu sama dengan membunuh diri sendiri , biarkan semua mengalir dan pasti akan indah pada waktunya .” ucapku tegas .
Seolah-olah alam mendukungku . Hujan dan guntur kini mulai reda . Tampak sinar matahari terang dan muncul pelangi dari ufuk barat . Bunga-bunga tampak segar bermekaran sehabis diguyur hujan . Dan tampak bunga Sakura yang terlambat mekar . Aku mengangkat dahu Nuri dan menunjuk bunga sakura yang terlambat mekar itu ,
“Nur , kamu lihat bunga itu ? dia jelek dan terlambat bermekaran pula , namun suatu saat dia akan mekar dan paling indah diantara yang lainnya karena yang lain sudah berguguran . Kamu akan indah pada waktunya , dan mendapat hak terbaik yang kamu inginkan . Dan tetaplah menjadi Nuri yang dulu , Nuri yang selalu tersenyum senang dan memberi ide-ide cemerlang .” jelasku panjang lebar .
Nuri yang tadinya hanya tampak murung dan diam mendengar perkataanku kini mulai tersenyum . Senyum itu tampak lagi di raut wajah Nuri , “ terima kasih teman , ternyata selama ini kamu begitu mengerti aku , kau bangkitkan semangatku . Kini aku akan menjadi Nuri seperti biasanya , yang selalu tertawa terbahak-bahak dan ceria , terima kasih , terima kasih , aku tidak tahu apa jadinya aku tanpa dirimu .”
Senyum kami berdua tampak bahgia , hujan berganti terang , awan gelap berganti pelangi . Semua tampak indah dan segar , rumput dan bunga yang baru saja dibasahi oleh hujan . Segera kami mengambil sepeda kami dan pulang dengan tawa yang terngiang-ngiang di seantero dunia .


HIDUP INI INDAH JIKA MAMPU MENJALANI BERSAMA DAN BIARKAN SEMUANYA MENGALIR SEPERTI AIR . TAKE IT EASY , JUST BE YOUR SELF AND KEEP SMILING COZ LIFE MUST GO ON 


Inspired by my best friend story. .

Oleh :
IZZAH FAIDAH (17)
XII – IA3
SMAN 1 BANGIL

BUNGA DEWATA

Bunga Dewata
By, Izzah Faidah
Dewi gadis kelahiran Dewata ini adalah sosok nasionalis dan bangga akan dewatanya . Pemilik nama lengkap Luh Putu Swandewi tercipta dari keluarga pengrajin berlian meski belum sampai tingkat export , mereka tak lelah menugkir berlian to be wonderful thing. Swandewi yang lebih ringkas disapa Dewi menguasai berbagai macam tarian khas Bali dan fanatiknya terhadap agama hindu mengubah dirinya menjadi gadis murni Bali.
Guni as Dewi’s bestfriend merupakan teman lelaki satu-satunya yang dimiliki Dewi . Guni berasal dari keluarga pembuka warung rujak yang terkenal di Tabanan ,Bali . I Nyoman Guni Ridhanta adalah nama komplitnya.

Dewi berlatih tari Pendhet , dan Guni hanya melihat dan tidak pernah mau berlatih. Lekuk badan perfect yang dimiliki Dewi membuat tariannya semakin menarik hati . Wajah putih samar coklat khas Bali plus rambut terkuncir panjang membuat nilai A++ dalam tariannya.
Lirikan mata Dewi membuat guru tarinya bangga. Dewi mulai tak konsen , dilihatnya pemuda berparas manis sedang memperhatikan dirinya. Tak karuanlah tariannya. Gurunya menyuruh dewi tuk break sebentar . Dipandangnya pemuda itu , sungguh tak bosan Dewi memandang , kulit coklat menambah aura wibawa di dalam hatinya. Dewi tak sabar tuk tahu namanya.
“ Dew, gimana sih kamu kok gak konsen sie, padahal hampir sempurna gerakanmu!” Komen Guni
“So,tewu kamu Gun , emang kamu tau mana sempurna ato gak ? Kalo pemuda itu sungguh sempurna!” ucap dewi sambil semyum-senyum sendiri..
“Oow, jadi gara – gara dia , kamu jadi gak konsen!!”keluh Guni dan Dewi tak menggubris perkataannya.
“Andai aku tau namanya, berbahagialah diriku , ahh…!” hela napas panjang Dewi .
“Hadhil.” Potong Guni menghentikan Dewi menghela . Dewi tersenyum senang , sedangkan Guni berwajah kecut cemburu.
“Oh, Hadhil , andai dinda tau dimana kamu tinggal dan andai dinda tahu siapa sosok dirimu.” Gumam Dewi . Guni bertambah masam dan api cemburu membukur hatinya , dengan pelit Guni menyela.
“Ia tinggal di depan rumahmu , di kost-kost-an Bu.Made, Ia kan tangan kanan ayahmu Dew? Masa’ gak tau sie , dasar kamu tak peduli sie ama tetangga sendiri , sibukaja berdoa , bikin sesaji , dan ke pure mulu , kapan tetangga mo dipikirin , sibuk abiEezZz !!” celoteh panjang lebar Guni kesal.
“Masa’?, betapa bodohnya diriku tak tau , bahwa ia sudah di depan aku , tersenyum padaku!” Dewi senyum membalas senyum yang dilayangkan Hadhil. Hari semakin kelam mereka pulang ke paraduannya masing-masing.

Dok…tok..tok…tok…
“Ini ada rujak dari bapak , buat yang namanya Hadhil !” ucap Dewi sambil memberikan sebungkus rujak . Guni yang menemaninya tampak masam , bagaimana tidak rujak itu dari Guni untuk Dewi , namun Dewi memberikannya untuk Hadhil. Dewi lagi-lagi tak menggubris Guni yang dari tadi menggurutu , dan tak tampaklah rasa bersalah itu pada muka dewi . Hadhil mempersilahan mereka masuk ke rumah kostnya.
“Oh, kamu Dewi ya? Anak pak Putu . Ayo masuk.” Ajak Hadhil ramah
Dewi dengan malu-malu mau masuk ke rumah kost Hadhil , dan dewi menggeret tangan Guni supaya masuk juga.
“ oh ya, kalo boleh tau kenapa sie Hadhil kok tinggal disini? Maksudku di Bali, kan kamu orang Jawa ?truz kamu seharian ngapain aja?” Tanya Dewi dengan pasang wajah maniez , dengan senyum kecil.
“ oh, aku kebetulan aja . tiap pagi sampe sore hari aku kerja sama bapak kamu , jadi perancang model berliannya , malemnya aku isenk-isenk aja bikin sketsa, truz kerja sampinganku sebagai penyalur amal di yayasan Al Ikhlas .”urai Hadhil .
Setelah ngobrol banyak , malam makin larut. Guni yang tadinya menyimpan cemburu utrut angkat bicara .
“Permisi ini udah malam , Dewi harus pulang dan aku juga.” izin Guni langsung menarik tangan Dewi untuk pulang dan keluar dari rumah kost Hadhil . Raut wajah Dewi berbungah dan Guni tampak kusut.

Betapa tidak riang kepalang Dewi , melihat Hadhil merekam dengan handycam semua kegiatan Dewi. Mulai pagi buat sesaji ,sekolah , siang menari , dan ke pura lalu senja ke pantai melihat sunset dan petang membantu Guni jualan rujak khas Tabanan.
Gelapnya malam tak membuat Dewi gelisah , ia tersenyum dan bahagia . Di warung rujak , ketika semua pelanggan pulang dan Hadhil sudah tidak mengikutinya , Dewi mencurahkan semua uneg-unegnya dan menumpahkannya dengan bercerita kepada Guni.
“Guni , kamu tau gak, tadi aku sehrian seneng banget. Kamu pikir gak? Mungkin gak kalo Hadhil itu suka ama aku? Menurutku sie mungkin aja coz tadi dia merekam semua kegiatanku dengan handycamnya . Aku rasa , aku telah jatuh hati padanya . Dia seolah memberiku harapan padaku. Aku ingin mengungkapkann rasa ini padanya , tapi… bagimana…?”
‘Whusss’ angin berdesir menyapu pasir pantai , suasana semakin hening , hati Guni remuk hancur , ternyata Dewi telah jatuh hati pada Hadhil , dan Dewi tidak merasa sedikitpun apabila cinta atas nama Dewi tumbuh melumut di hatinya. Betapa tidak , Guni tertahan , terpaku, terbeku , matanya tak berkedip , seolah jantung tak berdetak , darah tak mengalir , dan oksigen tak dihirupnya . Sakit, sakit,sakit benar hati Guni , setelah bertahun-tahun lamanya ia berharap Dewi menyambut cintanya, dihancurkan oleh pertemuan Dewi dengan Hadhil dengan rentan waktu singkat. Air mata dicoba ditahan Guni . Ia mencoba menahan diri tuk tenang dengan berusaha membuat Dewi tenang . Ia pun berucap,
“ Dew , sesungguhnya cinta bertepuk sebelah tangan itu sakit, sakit benar, namun lebih sakit lagi apabila kita tidak punya keberanian untuk ungkapkan cinta . Jadi, katakanlah jikalau kamu mencintainya , daripada selalu ada perasaan tidak tenang dan mengganjal. Ungkapkanlah , ungkapkan . Memang rasa suka bisa tumbuh dengan waktu 1 jam, rasa suka cinta tumbuh dengan waktu 1 hari, namun rasa sakit akan cinta tak kan hilang , meski seribu tahun lamanya. Daripada sakit tiada ujung , maka ungkapkan!” tutur Guni bijak menahn sakit hati.
“But how ? How can ? Apa yang harus ku ungkapkan? “ Tanya Dewi sambil memegang kepalanya mereda hati dan rasa tak karuan.
“Kamu harus berbicara dengan perasaan , tunjukkan perasaanmu yang terdalam , kalau kamu sayang dia” tutur Guni lembut.
Mereka terdiam berpikir masing-masing, memperkirakan apa yang terjadi esok.

“Sebenarnya , mungkin atau iya aku telah jatuh hati padamu , ku tak bisa menahan, meredam dan memendam perasaan ini lebih lama lagi , meski waktu seolah berjalan aangat lambat , sampai terhenti . Aku tetap jatuh hati padamu , tidak kah kau tahu ? Mungkin atau iya aku tak patut , tak seeloknya , dan tak sebagusnya aku mengungkapkan ini maukah kamu , Hadhil , mendampingi diriku sebagai kekasihku ?”
Pagi itu benar-benar tidak terasa pagi , burung – burung pagi yang biasanya berkicau , sudah tidak nampak batang hidungnya , deru sepeda motor tak nampak pula asapnya . Hening , semua hening , semua jadi serba hening dan tetap hening. Hanya matahari saja yang terus menaikkan diri menjadi saksi , saksi segala pagi itu.
“Maaf seribu maaf, Dewi mungkin ada yang tak kamu ketahui dariku .Aku sebagai muslim mempunyai prinsip , hidupku berprinsip , berprisip kepada wanita muslimah. Dan sekali lagi maafkanlah , kamu harus ketahui bahwa aku sebenarnya pengamat Seni dan Budaya , dan aku sedang menggarap project tentang Documentary Budaya Indonesia . Dan disinilah di pulau kelahiranmulah , di pulau dewatamu ini aku menemukan budaya , benar-benar budaya Indonesia yang khas dan aku telah menemukan gadis murni dewata yang kujuluki ia Bunga Dewata . Bunga Dewatalahyang ada di deapnku .Ku tahu kau pandai , mahir , ulet , dan tangkas menari , kau juga patuh dan taat kepada agamamu . Agama yang mengalir di setiap butir darahmu. Maka , ku buat ini untukmu . Berlian bunga dewata yang dapat kau jepitkan di rambutmu yang tergerai panjang itu. Ku buat berlian ini dengan tanganku , ku tempa senidiri dan ku rakit sendiri, semakin diasah semakin indah . Seperti dirimu dan ku harap kau menjadi Bunga Dewata seutuhnya dan semakin lama semakin bersinar . Kemarin biarlah menjadi kenangan , hari ini tetap menjadi kenyataan , dan hadapilah esok sebagai tantangan. Karena berbagai alasan , aku harus kembali ke Jawa tuk menyelesaikan project ini . Pertemuan kita tak kan kulupakan dan perpisahan ini kan kukenang selama aku bernapas dan ruh masih terperangkap di raga. Perpisahan ini kan jadi perpisahan terindah dan pertemuan kita kan jadi berarti.”
Hadhil memijakkan kakinya di kapal dan pergi meninggalkan Dewi dengan senyuman . Ombak membawa senyuman itu menjauh , semakin lama , semakin menghilang , hingga akhirnya hanya sebuah titik tak terlihat . Setidaknya , hati Dewi lega dan ia tak begitu kecewa , karena semua ia lalui dengan bahagia , sesekali ia memandang berlian itu . Berlian Bunga Dewata yang dipakai Sang Bunga Dewata Luh Putu Swandewi . Dari jauh dibalik pohon, tampak Guni melihat perpisahan haru itu , ternyata masih banyak waktu bagi Guni untuk menunggu Dewi menyambut cintanya. Bahagia dalam senyuman.


tamat

;;