Sabtu, 08 Mei 2010

Kapan Kiamat Terjadi? ( 1 )

embicaraan tentang kapan terjadinya kiamat mulai hangat kembali akhir-akhir ini. Kalau dulu kiamat pernah diramalkan akan terjadi tanggal 9 bulan 9 tahun 1999, sekarang ini kiamat diramalkan terjadi pada tanggal 21 bulan 12 tahun 2012. Kapanpun mereka tetapkan tanggalnya, sesungguhnya itu hanyalah ramalan, karena kiamat adalah perkara ghaib hakiki yang hanya diketahui Allah kapan terjadinya, bahkan rasul paling mulia dari kalangan manusia (Rasulullah Muhammad shallallahu’alaihi wasallam) dan dari kalangan malaikat (Jibril ‘alaihissalam) tidak mengetahui perkara ini, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Jibril, ketika beliau bertanya kepada Rasulullah tentang kapan terjadinya kiamat, maka di jawab,

“Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih mengetahui dari yang bertanya.”


Maka tidak diragukan lagi bahwa makhluk yang kedudukannya di bawah keduanya lebih tidak mengetahuinya lagi. Jadi kita wajib mendustakan setiap orang yang mengatakan mengetahui kapan terjadinya kiamat, karena barangsiapa menyatakan dirinya mengetahui ilmu yang ghaib bukan dengan cara-cara yang dapat dibuktikan secara ilmiah maka masuk dalam ilmu perdukunan. Sebagaimana telah kita ketahui perdukunan merupakan bentuk kesyirikan.

Bahkan dikarenakan ramalan tentang kiamat ini, penulis pernah mendengar kalau ada orang yang bunuh diri karena takut menghadapinya. Padahal seseorang yang memiliki akidah yang benar seharusnya tidak takut karena ramalan tersebut, dan tidak sepatutnya seorang yang beriman mempercayainya, karena orang yang percaya pada ramalan mendapat ancaman sholatnya tidak diterima selama empat puluh hari dan perbuatan ini dihukumi sebagai bentuk kekafiran. Sebagaimana terdapat dalan hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,

“Barangsiapa mendatangi tukang ramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu perkara, dan dia mempercayainya, maka sholatnya tidak diterima selama empat puluh hari.” (HR. Muslim 2230)

“Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka sesungguhnya ia telah kafir dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.” (HR. Ahmad)

Tanda-Tanda Kiamat

Disembunyikannya waktu terjadinya kiamat ini sesungguhnya mengandung hikmah/maslahat (kebaikan) bagi manusia, diantaranya adalah agar manusia senantiasa bersiap-siap untuk menghadapinya, sehingga tidak bermalas-malasan dalam beramal. Tetapi dengan rahmat-Nya pula, Allah telah menjadikan kiamat memiliki alamat/tanda-tanda yang mendahuluinya, sekaligus hal ini sebagai bukti kenabian nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam sehingga keimanan kita akan kerasulannya semakin kuat.

Ulama membagi tanda-tanda kiamat tersebut ke dalam tiga bagian, yaitu:

1. Tanda-tanda yang telah berlalu dan telah selesai:

a. Diutusnya Nabi shallallahu’alaihi wasallam dan kematiannya, sebagaimana sabda beliau, “Jarak antara aku diutus dengan datangnya hari kiamat adalah bagaikan dua jari ini.” Beliau pun berisyarat dengan jari tengah dan jari telunjuknya. (HR. Bukhori dan Muslim)

b. Peperangan yang terjadi diantara dua golongan yang besar dengan dakwah yang sama, yaitu mereka sama-sama Islam. Yang dimaksud adalah peperangan antara ‘Ali dan Mu’awiyah radhiyallahu’anhuma. Dari Abi Hurairah, ia bekata,

“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda, ‘Tidak akan tegak hari kiamat sampai berperang dua golongan yang besar, yang menimbulkan kematian yang begitu banyak, sedangkan dakwah keduanya adalah satu. Dan sampai munculnya para dajjal, yaitu para pendusta sebanyak tiga puluh orang yang semuanya mengaku sebagai rasul Allah (utusan Allah). Dan sampai diangkatnya ilmu. Dan banyak sekali gempa. Dan waktu berjalan demikian cepat. Dan tersebarnya berbagai huru-hara. Dan banyak sekali al-harju, yaitu pembunuhan. Dan banyak sekali harta diantara kamu, sampai harta itu melimpah ruah sehingga pemilik harta sangat ingin kalau ada orang yang menerima shadaqahnya, dan sampai orang yang memiliki harta itu memberikan hartanya, lalu orang yang diberikan harta itu berkata, “Aku tidak butuh dengan harta ini.” Dan manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan. Dan sampai seorang melewati kubur orang lain lalu dia berkata, “Wahai, alangkah baiknya kalau aku saja yang berada di tempatnya.” Dan sampai matahari terbit dari tempat terbenamnya, maka apabila matahari telah terbit dari tempat tenggelamnya dan manusia melihatnya, merekapun beriman semuanya, maka yang demikan itu terjadi, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya yang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan pada masa imannya.‘” (HR. Bukhori)

c. Terbunuhnya amirul mukminin ‘Utsman bin ‘affan radhiyallahu’anhu. Berkata Hudzaifah radhiyallahu’anhu, “Fitnah yang pertama adalah terbunuhnya ‘Utsman……”

d. Berlimpahnya harta sehingga pemilik harta sangat ingin kalau ada yang ingin menerima shadaqahnya, telah terjadi pada khalifah Umar bin Abdul ‘Aziz.

0 komentar:

Posting Komentar