Kamis, 29 April 2010

Cerita C.I.N.T.A

SEKEDAR KISAH UNTUK DIYAKINI

inilah cinta. .
Ada sorng gadis buta , dia di benci oleh semua orang , kecuali pacarnya.
Lalu gadis ini berkata kepada pacarnya
"aku mau menikah dengan kamu , jika aku sudah bisa melihat indahnya dunia"

Pada suatu hari , ada orang yang mau mendonorkan matanya kepada gadis itu .
Setelah gadis itu bisa melihat alam ini , dia terkejut karena pacarnya juga buta , lalu pacarnya itu berkata
"will you marry me?"
dan tak disangka gadis itu menolak untuk menikahi pacarnya yang selama ini setia bersamanya , lalu pacarnya tersenyum dan pergi sambil berkata
"JAGA MATA ku BAIK-BAIK YA"

*sekilas dari saya
OH MY GOD ,
ternyata mata donor itu dari mata cowoknya !
Tak pernah ku sangka ada yang sebaik itu , memberikan salah satu panca indra Tuhan kepada orang yang disayanginya ..
Jika aku jadi si cowok , buat apa ngerelain mataku buat pacarku. Cari pacar lain ajjaa..
Itu memang saya , tapi dikisah ini membuatku sadar .
Setia akan pasangan dan rela berkorban itu penting .
Hanya 1 dari 1000 orang yang mampu menjalani kisah diatas .
Dan tercelalah bagi cewek itu , yang menyia-nyiakan kekasih hati yang menyanginya , yang rela melepas matanya demi dirinya .

Wauu, unbelievable !!!
Semoga kisah ini dapat menginspirasi anda sekalian .
SEKIAN

Rabu, 28 April 2010

menyanyi :@

,Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku saat q hrs bersabar n trus bersabar menantikan kehadiran dirimu entah sampai kapan aku hrs menunggu sesuatu yang sgt sulit tuk kujalani ddlm kesendirian sepi tnp hnti kadangQ berpikir tuk cari penggantimu saat kau jauh disana oh
gelisah sesaat saja tiada kabarmu q curiga entah penantianku takkan sia-sia dan berikan 1 jwbn pasti entah sampai kapan aku harus bertahan saat kau jauh disana rasa cemburu merasuk ke dalam pikiranku melayang tak tentu arah tentang dirimu apakah sama yang kau rasakan
walau raga kita terpisah jauh namun hati kita slalu dekat bila kau rindu pejamkan matamu dan rasakan aku kekuatan cinta kita takkan pernah rapuh terhapus ruang dan waktu percayakan kesetiaan ini pada ketulusan aishiteru saatQ sendiri pikiran melayang terbang tak saat resah gelisah yg hdapi kXtaan hdup tnp gairah oh
lupakan segala obsesi n ambisimu akhri semuanya ckup sampai disini dan buktikan pengorbanan cintamu untukku kau perlu tahu ini,,

Rabu, 21 April 2010

waktu PASKIB bersama merekaaa :)

eh eh eh ,,

ne foto-foto kita lhoo .
waktu lomba paskibra di malang .
meski kalah dan tidak membawa piala , tapi kita membawa kenangan dan pengalaman yang tak terlupakan disana .
Kita sebagai tim paskibra SMANBA hanya bikin rame doank disanaa .. hahhah
tapi tak apalah , yang penting seruu ,,, gak ada kita gak bakalan rame entar lombanya .. hihihi

numpank curhat yaaa ,, waktu lomba itu , aku minta kak uzan buat ngeliat kita tampil , tapi dia gak dateng . sebenarnya aku kecewa sangat .. andai waktu itu dia datang , mungkin , aku bakal semangat 45 kaliii..

tapi kak uzan gak dateng , malah ada mbak sisil (agak tidak suka dengannya)

kakkkkk , iMISSS You .


tapi , sudahlah , yang penting disana aku heppi ma temen-temen kuu..

ne foto-fotonya ..










sekiaaannn

ULTAH walikelas tercinta PAK PRI

uhh , maaf telat neh postingnya ..
cuma untuk mengenang pak priyatmo , alias pak pri tercinta . alias walikelas XI_IPA 1 SMANBA ..
maaf pak pri , kalau kejutannya , bikin pak pri marah dulu , samapi ngomel-ngomel di kelas . karna kita semua kabur dri kelas ..

hehhehhe
tapi ,itu semua untuk pak prilitiuw :)
kita semua para d'QWEENTIRZ dan d'KINGTORZ sayang pak pri .
pak pri , kena DEh .. ehehehhe

kita terharu saat pak pri bilang , ultah pak pri tak pernah dirayakan .
kita bener-bener terharu pakkk..
semoga surprise dari kita dapat membahagiakan pak pri tersayang .. WE LOVE YOU pakkk.

ne sekedar foto-foto pas belepotan kue


kenangan di POLTEKKES

heheheh inilah , kenangan pas waktu lomba di POLTEKKES malang ,, neh tegang-tegangnya..
karena dah masuk sesi cerdas cermat :)



tapi alhamdulilah , tidak sia-sia , karena dpat juara 3 se JATIM .
ini mungkin keadilan dari ALLAH SWT , karena malam sebelum lomba , pas waktu persipan buat fotokopi KTP , sepedamotor mio kesayanganku hilang .
oh mio merah , ku merindukanmu T.T
aku benar - benar bersyukur , karna kau tahu ALLAH menyayangiku :) dengan juara 3 disini







ne foto2 yang lain bersama kakak kelas :)



ada juga yang sama satpam :)




sampai sini yahhh . bye

Dia kah cinta sejati anda??

Anda sudah bosan berakhir pada cinta yang salah. Alih-alih mengharap cinta sejati, yang didapat malah cinta sehari. Sebelum memutuskan menerima cinta seseorang, perhatikan tanda-tandanya, apakah dia memang soulmate Anda? Ini dia tandanya.

1. Ia Sahabat Terbaik Anda
Saat sedang mengalami kesulitan, yang pertama kali terlintas di kepala Anda adalah dirinya. Ia pandai menenangkan hati Anda. Begitupun ketika bahagia, Anda tahu pada siapa kebahagiaan itu akan dibagi. Ia selalu hadir untuk Anda dalam situasi apa pun. Tak ada orang yang lebih baik mengisi peran ini daripada pasangan Anda. Percayalah pasangan yang berjodoh pasti tak takut mengalami pasang surut hidup.

2. Punya Banyak Kesamaan
Hasil penelitian mengungkapkan, pernikahan yang paling stabil adalah pernikahan yang melibatkan dua orang dengan banyak kesamaan. Tidak terlalu penting jenis kesamaannya apa, tapi semua itu merupakan modal untuk langgengnya hubungan. Rahasia pasangan sejati adalah, manakala Anda berdua selalu bisa menikmati bersama semua aspek kehidupan. Tidak butuh orang lain untuk membuat kalian bahagia. Apakah Anda sudah merasakannya? Jika ya, jangan lepaskan dia.

3. Kepentingan Anda adalah Segalanya
“Cinta dimulai ketika seseorang menemukan bahwa kebutuhan orang lain sama pentingnya dengan kebutuhannya sendiri.” (Harry Stack Sullivan). Dari bahasa tubuh dan sikapnya selama ini, terlihat jelas, dia memperlakukan Anda sebagai orang terpenting dalam hidupnya, bahkan seringkali dia mementingkan kebutuhan Anda ketimbang dirinya. Bila dia punya potensi itu, mungkin dia yang Anda cari. Karena cinta abadi melibatkan komitmen rela berkorban untuk kebahagiaan pasangan.

4. Cinta tak Beryarat
Coba ingat-ingat, apakah ia pernah cemberut saat Anda memakai baju yang tak sesuai seleranya? Atau Anda pernah dicueki, ketika Anda memotong rambut tanpa sepengetahuannya? Bila ya, sebaiknya pikir-pikir lagi untuk memilih dia jadi kekasih. Padahal, cinta sejati adalah cinta yang tak bersyarat, mampu menerima pasangan apa adanya.

11 tanda orang jatuh cinta

Jatuh cinta berjuta rasanya… Siang dan malam selalu merindukan dirinya… Dunia serasa milik berdua… Nah terus gimana tanda-tanda orang yang sedang jatuh cinta, simak tanda-tandanya

11) KETIKA KAMU TELEPON DIA DI MALAM HARI DAN KEMUDIAN DIA MENUTUPNYA, KAMU MASIH TERUS SAJA MERINDUKANYA.
(10) KAMU BERJALAN SANGAT PELAN KETIKA SEDANG BERSAMA DIA

(9) KAMU JADI SALAH TINGKAH KETIKA DIA ADA DI SEKITAR KAMU

(8) KAMU SELALU TERSENYUM MANIS SAAT SEDANG MENDENGARKAN SUARANYA

(7) KETIKA KAMU SEDANG MENATAP DIA, KAMU TIDAK AKAN MEMPERHATIKAN SEMUA YANG ADA DI SEKITAR KAMU. YANG KAMU LIHAT HANYALAH DIA

(6) YANG KAMU PIKIRKAN SEKARANG HANYALAH DIA SEORANG

(5) KAMU SELALU TERSENYUM SAAT MELIHAT DIA

(4) KAMU AKAN MELAKUKAN APAPUN UNTUK DIA, WALAUPUN HANYA UNTUK MELIHATNYA SEBENTAR

(3) KETIKA KAMU SEDANG MEMBACA TULISAN INI YANG ADA DI PIKIRAN KAMU HANYALAH DIA SEORANG

(2) KAMU TERLALU SIBUK MEMIKIRKAN DIA, SAMPAI-SAMPAI KAMU TIDAK MENYADARI BAHWA NOMOR 7 ITU TIDAK ADA

(1) KAMU KEMUDIAN MENGECEK LAGI TULISAN DI ATAS, DAN SEKARANG KAMU JADI TERTAWA SENDIRI

arti cinta dan waktu

Cinta adalah sesuatu hal yang sulit kita tebak karena terkadang cinta dapat membuat kita sakit dan dapat membuat kita melupakan segalanya cintapun dan memberikan kegembiraan,dan yang paling utama bagi kita, cinta dapat memberi kesejukan,karena cinta tak dapat kita sentuh tp hanya bisa kita rasakan dalam hati dan jiwa kita,seperti embun yang datang dipagi hari dan hembusan angin yang membuat kita sejuk tp tak dapat kita sentuh.cintailah cinta dengan cinta karna cinta adalah anugrah namun derita-nya tiada akhir,cinta dan waktu adalah hal yang berada diluar kuasa,kita cuma bisa merasakan,cinta dan waktu adalah perkara ghaib,mari kita renungkan,sedangkan raja ghaib adalah Dzat yang maha hidup dan berdiri sendiri, dialah yang menciptakan cinta dan waktu jadi barang siapa bijaksana menggunakan keduanya mudah-mudahan ia akan selamat dari api neraka yang amat menyakitkan dan menghinakan cintailah seseorang seperti angin jangan pernah mencintai seseorang seperti bunga, karna bunga akan gugur di kala musim berganti,tp angin tidak akan berubah, angin akan berhembus setiap saat walau musim berganti.
kita tau karna waktu ada cinta tanpa adanya waktu mungkin tak pernah bertemu dan benci nantinya, cuma waktu yang bisa membantu cinta karena hanya waktulah yang dapat membalas cinta dan hanya waktulah yang bisa menjawab cinta maka jangan pernah sia-siakan cinta dikala ada waktu yang mendukungnya...

TANDA DIA MENCINTAIMU

1. Orang yang mencintai kamu tdk pernah bisa memberikan alasan kenapa ia mencintai kamu. yang ia tahu di matanya hanya ada kamu satu2nya.

2. Kalau kamu sudah memiliki pacar atau kekasih ia tidak perduli, buat dia
yang penting kamu bahagia dan kamu tetap impiannya.

3. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya, dimatanya kamu selalu yang tercantik walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu merasa kegemukan

4. Orang yang mencintai kamu selalu ingin tahu tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, ia ingin tahu kegiatan kamu.

5. Orang yang mencintai kamu akan mengirimkan sms seperti “selalmat pagi”, “slmt hari minggu”, “selamat tidur” walaupun kamu tidak membalas pesannya.

6. Kalau kamu berulang tahun dan kamu tidak mengundangnya setidaknya ia akan menelpon utk mengucapkan selamat atau mengirim pesan.

7. Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang ia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah lupa setiap detailnya karena, saat itu ialah sesuatu yang berharga untuknya.

8. Orang yang mencintai kamu selalu mengingat tiap kata2 yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata2 yang kamu sendiri lupa pernah mengatakannya.

9. Orang yang mencintai kamu akan belajar menyukai lagu-lagu kesukaanmu, bahkan mungkin meminjam CD/cassette kamu, karena ia ingin tahu kesukaanmu, kesukaanmu kesukaannya juga.

10. Kalau terakhir kali kalian bertemu kamu sedang sakit mungkin flu,
terkilir, atau sakit gigi, beberapa hari kemudian ia akan mengirim sms dan
menanyakan keadaanmu. karena ia mengkhawatirkanmu.

11. Kalau kamu bilang akan menghadapi ujian ia akan menanyakan kapan ujian itu, dan saat harinya tiba ia akan mengirimkan sms “good luck “untuk
menyemangati kamu.

12. Orang yang mencintai kamu akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kamu itu ialah sesuatu yang biasa, tetapi itu ialah suatu barang yang istimewa buat dia.

13. Orang yang mencintai kamu akan terdiam sesaat, saat sedang berbicara ditelpon dengan kamu, sehingga kamu menjadi bingung, saat itu dia merasa sangat gugup karena kamu telah mengguncang dunianya.

14. Orang yang mencintai kamu selalu ingin berada di dekatmu dan ingin
menghabiskan hari2nya denganmu.

15. Jika suatu saat kamu harus pindah ke kota lain untuk waktu yang lain ia akan memberikan nasihat supaya kamu waspada dengan lingkungan yang bisa membawa pengaruh buruk bagimu.

16. Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara daripada
seperti seorang kekasih.

17. Orang yang mencintai kamu sering melakukan hal-hal yang konyol seperti menelponmu 100 kali dalam sehari, atau membangunkanmu ditengah malam, karena ia mengirim sms atau menelponmu. karena ia saat itu ia sedang memikirkan kamu.

18. Orang yang mencintai kamu kadang merindukanmu dan melakukan hal2 yg membuat kamu jengkel atau gila, saat kamu bilang tindakannya membuatmu terganggu ia akan minta maaf dan tak akan melakukannya lagi.

19. Jika kamu memintanya untuk mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dgn sabar walaupun kamu mungkin orang yang terbodoh di dunia!

20. Kalau kamu melihat handphone-nya maka namamu akan menghiasi sebagian besar “INBOX”nya.Ya ia masih menyimpan pesan dari kamu walaupun pesan itu sudah kamu kirim sejak berbulan2x bahkan bertahun2x yang lalu.

21. Dan jika kamu menghindarinya atau memberi reaksi penolakan, ia akan menyadarinya dan menghilang dari kehidupanmu, walaupun hal itu membunuh hatinya.........!!!!!

22. Jika suatu saat kamu merindukannya dan ingin memberinya kesempatan ia akan ada di sana menunggumu karena ia tak pernah mencari orang lain....!!!!!!

Source : Email sahabat

Penulis: Ummu Uwais Herlani Clara Sidi Pratiwi
Muraja’ah: ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar

Wanita, sosok lemah dan tak berdaya yang terbayangkan. Dengan lemahnya fisik, Allah tidak membebankan tanggung jawab nafkah di pundak wanita, memberi banyak keringanan dalam ibadah dan perkara lainnya. Mereka adalah sosok yang mudah mengeluh dan tidak tahan dengan beban yang menghimpitnya. Dengan kebengkokannya sehingga Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk bersikap lembut dan banyak mewasiatkan agar bersikap baik kepadanya. Oleh karena itu, tidak mengherankan kiranya jika Allah Tabaroka wa Ta’ala dengan segala hikmah-Nya mengamanahkan kaum wanita kepada kaum laki-laki.


Namun, kelemahan itu tak harus melunturkan keteguhan iman. Sebagaimana keteguhan salah seorang putri, istri dari seorang suami yang menjadi musuh Allah Rabb alam semesta. Seorang suami yang angkuh atas kekuasaan yang ada di tangannya, yang dusta lagi kufur kepada Rabbnya. Putri yang akhirnya harus disiksa oleh tangan suaminya sendiri, yang disiksa karena keimanannya kepada Allah Dzat Yang Maha Tinggi. Dialah Asiyah binti Muzahim, istri Fir’aun.

Ketika mengetahui keimanan istrinya kepada Allah, maka murkalah Fir’aun. Dengan keimanan dan keteguhan hati, wanita shalihah tersebut tidak goyah pendiriaannya, meski mendapat ancaman dan siksaan dari suaminya.

Kemudian keluarlah sang suami yang dzalim ini kepada kaumnya dan berkata pada mereka, “Apa yang kalian ketahui tentang Asiyah binti Muzahaim?” Mereka menyanjungnya.Lalu Fir’aun berkata lagi kepada mereka,“Sesungguhnya dia menyembah Tuhan selainku.” Berkatalah mereka kepadanya,“Bunuhlah dia!”

Alangkah beratnya ujian wanita ini, disiksa oleh suaminya sendiri.

Dimulailah siksaan itu, Fir’aun pun memerintahkan para algojonya untuk memasang tonggak. Diikatlah kedua tangan dan kaki Asiyah pada tonggak tersebut, kemudian dibawanya wanita tersebut di bawah sengatan terik matahari. Belum cukup sampai disitu siksaan yang ditimpakan suaminya. Kedua tangan dan kaki Asiyah dipaku dan di atas punggungnya diletakkan batu yang besar. Subhanallah…saudariku, mampukah kita menghadapi siksaan semacam itu? Siksaan yang lebih layak ditimpakan kepada seorang laki-laki yang lebih kuat secara fisik dan bukan ditimpakan atas diri wanita yang bertubuh lemah tak berdaya. Siksaan yang apabila ditimpakan atas wanita sekarang, mugkin akan lebih memilih menyerah daripada mengalami siksaan semacam itu.

Namun, akankah siksaan itu menggeser keteguhan hati Asiyah walau sekejap? Sungguh siksaan itu tak sedikitpun mampu menggeser keimanan wanita mulia itu. Akan tetapi, siksaan-siksaan itu justru semakin menguatkan keimanannya.

Iman yang berangkat dari hati yang tulus, apapun yang menimpanya tidak sebanding dengan harapan atas apa yang dijanjikan di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala. Maka Allah pun tidak menyia-nyiakan keteguhan iman wanita ini. Ketika Fir’aun dan algojonya meninggalkan Asiyah, para malaikat pun datang menaunginya.

Di tengah beratnya siksaan yang menimpanya, wanita mulia ini senantiasa berdo’a memohon untuk dibuatkan rumah di surga. Allah mengabulkan doa Asiyah, maka disingkaplah hijab dan ia melihat rumahnya yang dibangun di dalam surga. Diabadikanlah doa wanita mulia ini di dalam al-Qur’an,

“Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (Qs. At-Tahrim:11

Yang Kita Lupakan Dalam Menuntut Ilmu

Bertahun-tahun sudah kita luangkan waktu kita untuk menuntut ilmu. Suka duka yang dirasakan juga begitu banyak. Mengingat masa lalu terkadang membuat kita tersenyum, tertawa dan terkadang membuat kita menangis. Inilah kehidupan yang harus kita jalani. Kehidupan sebagai seorang thalibul’ilmi. Akan tetapi, mungkin kita sering melupakan, apakah ilmu yang kita dapatkan adalah ilmu yang bermanfaat ataukah sebaliknya.


Penulis teringat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh seorang sahabat yang bernama Zaid bin Arqam radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

Artinya: “Ya Allah. Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah merasa kenyang dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR Muslim No. 6906 dan yang lainnya dengan lafaz-lafaz yang mirip)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saja, yang dijamin oleh Allah untuk menjadi pemimpin Bani Adam di hari akhir nanti, sangat sering mengulang doa-doa ini, apalagi kita, yang sangat banyak berlumuran dosa, sudah seharusnya selalu membacanya.

Mengetahui ciri-ciri ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat sangatlah penting. Oleh karena itu, berikut ini penulis sebutkan beberapa ciri ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat yang penulis ambil dari kitab Al-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hanbali yang berjudul Bayan Fadhli ‘Ilmissalaf ‘ala ‘Ilmilkhalaf.

Ciri-ciri ilmu yang bermanfaat di dalam diri seseorang:
Menghasilkan rasa takut dan cinta kepada Allah.
Menjadikan hati tunduk atau khusyuk kepada Allah dan merasa hina di hadapan-Nya dan selalu bersikap tawaduk.
Membuat jiwa selalu merasa cukup (qanaah) dengan hal-hal yang halal walaupun sedikit yang itu merupakan bagian dari dunia.
Menumbuhkan rasa zuhud terhadap dunia.
Senantiasa didengar doanya.
Ilmu itu senantiasa berada di hatinya.
Menganggap bahwa dirinya tidak memiliki sesuatu dan kedudukan.
Menjadikannya benci akan tazkiah dan pujian.
Selalu mengharapkan akhirat.
Menunjukkan kepadanya agar lari dan menjauhi dunia. Yang paling menggiurkan dari dunia adalah kepemimpinan, kemasyhuran dan pujian.
Tidak mengatakan bahwa dia itu memiliki ilmu dan tidak mengatakan bahwa orang lain itu bodoh, kecuali terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah dan ahlussunnah. Sesungguhnya dia mengatakan hal itu karena hak-hak Allah, bukan untuk kepentingan pribadinya.
Berbaik sangka terhadap ulama-ulama salaf (terdahulu) dan berburuk sangka pada dirinya.
Mengakui keutamaan-keutamaan orang-orang yang terdahulu di dalam ilmu dan merasa tidak bisa menyaingi martabat mereka.
Sedikit berbicara karena takut jika terjadi kesalahan dan tidak berbicara kecuali dengan ilmu. Sesungguhnhya, sedikitnya perkataan-perkataan yang dinukil dari orang-orang yang terdahulu bukanlah karena mereka tidak mampu untuk berbicara, tetapi karena mereka memiliki sifat wara’ dan takut pada Allah Taala.

Adapun ciri-ciri ilmu yang tidak bermanfaat di dalam diri seseorang:
Ilmu yang diperoleh hanya di lisan bukan di hati.
Tidak menumbuhkan rasa takut pada Allah.
Tidak pernah kenyang dengan dunia bahkan semakin bertambah semangat dalam mengejarnya.
Tidak dikabulkan doanya.
Tidak menjauhkannya dari apa-apa yang membuat Allah murka.
Semakin menjadikannya sombong dan angkuh.
Mencari kedudukan yang tinggi di dunia dan berlomba-lomba untuk mencapainya.
Mencoba untuk menyaing-nyaingi para ulama dan suka berdebat dengan orang-orang bodoh.
Tidak menerima kebenaran dan sombong terhadap orang yang mengatakan kebenaran atau berpura-pura meluruskan kesalahan karena takut orang-orang lari darinya dan menampakkan sikap kembali kepada kebenaran.
Mengatakan orang lain bodoh, lalai dan lupa serta merasa bahwa dirinya selalu benar dengan apa-apa yang dimilikinya.
Selalu berburuk sangka terhadap orang-orang yang terdahulu.
Banyak bicara dan tidak bisa mengontrol kata-kata.

Terkabulnya Doa Nabi Musa Tatkala Beliau Berdoa Kepada Allah Agar Mengunci Mati Hati Firaun

Allah Ta’ala mengisahkan tentang Nabi Musa ‘alaihissalam ketika beliau berdoa, “Ya Rabb, Engkau telah mberikan kepada Fir’aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan manusia dari jalan-Mu. Ya Allah, binasakanlah harta mereka dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat adzab yang pedih.” (Qs. Yunus: 88) Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doa Nabi Musa tersebut dengan kelanjutan firmanNya, “Sungguh telah diperkenankan permohonan kamu berdua.” (Qs. Yunus: 89) Kedua ayat ini menceritakan bahwa Nabi Musa memohon kepada Allah Ta’ala agar mengunci hati Fir’aun dan tidak menjadikannya sebagai golongan orang-orang beriman sementara itu Nabi Harun mengaminkannya, sehingga apa yang mereka berdua inginkan, dikabulkan Allah Ta’ala, jadilah Fir’aun sebagai orang kafir hingga kematian menjemputnya.

Tidak Diterimanya Taubat Orang Kafir yang Mati dengan Kekafirannya

Allah Ta’ala berfirman,

“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan siksa yang pedih.” (Qs. An Nisa: 18)

Dalam ayat ini Allah Ta’ala menegaskan bahwasanya Dia tidak akan menerima taubat orang kafir yang mati dengan membawa kekafirannya, sekalipun dirinya menyatakan beriman ketika melihat ajal sehingga keimanannya itu tidaklah memberikan manfaat sedikitpun bagi dirinya.

Fir’aun Telah Mendustakan Para Rasul

Allah Ta’ala berfirman, “Sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud Dan kaum Aad, kaum Fir’aun dan kaum Luth dan penduduk Aikah serta kaum Tubba’ semuanya telah mendustakan rasul-rasul. Maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan.” (Qs. Shad: 12-14)

Dalam ayat ini Allah Ta’ala mengabarkan bahwasanya semua kaum yang diceritakan dalam ayat tersebut telah mendustakan para rasul. Bahkan kekafiran mereka melebihi kekafiran orang-orang Yahudi dan Nasrani yang hanya mengingkari sebagian dan beriman pada sebagian lainnya, sementara Fir’aun dan kuamnya telah mendustakan semua ajaran yang dibawa para rasul, sehingga tidak diragukan lagi kekafiran mereka lebih besar. Barangsiapa yang mendustkan rasul maka dia telah kafir, barangsiapa yang tidak membenarkan rasul maka dia telah kafir. Karena setiap orang yang mendustakan rasul berarti telah kafir dan tidak setiap orang kafir itu mendustakan rasul karena terkadang seseorang itu ragu-ragu terhadap risalah yang rasul bawa atau dia mengetahui kebenaran risalah tersebut namun karena hasad, sombong atau mengikuti hawa nafsunya akhirnya ia memilih untuk mengingkarinya.

Fir’aun Mengaku Sebagai Tuhan yang Disembah

Allah Ta’ala berfirman, “Dan Fir’aun berkata, ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarkanlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta.” (Qs. Qashas: 38) Di ayat lain berbunyi, “Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya (seraya) berkata:”Akulah Tuhanmu yang paling tinggi”. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).” (Qs. An Nazi’at: 23-26)

Juga firman Allah Ta’ala, “Fir’aun berkata, ‘Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan.’” (Qs. As Syuaraa: 29) Fir’aun mengaku dirinya yang berhak disembah ini adalah kekafiran yang sangat nyata kepada Allah, Rabb semesta alam.

Fir’aun Menggelari Utusan Allah dengan Penyihir dan Orang Gila

Allah Ta’ala berfirman, “Dan Sesungguhnya telah kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata kepada Fir’aun, Haman dan Qarun; Maka mereka berkata: “(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta”.Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi kami mereka berkata: “Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka”. dan tipu daya orang-orang kafir itu tak lain hanyalah sia-sia (belaka).

Dan Berkata Fir’aun (kepada pembesar-pembesarnya): “Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, Karena Sesungguhnya Aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi.” (Qs. Ghafir: 23-26)

Firman Allah Ta’ala, “Fir’aun berkata, “Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila.” (Qs. As Syuaraa: 27)

Tidaklah perbuatan diatas dilakukan kecuali oleh orang yang sangat benci kepada utusan Allah dan besarnya kekafirannya kepada satu-satunya Dzat yang berhak disembah.

Yang Kita Lupakan Dalam Menuntut Ilmu

Bertahun-tahun sudah kita luangkan waktu kita untuk menuntut ilmu. Suka duka yang dirasakan juga begitu banyak. Mengingat masa lalu terkadang membuat kita tersenyum, tertawa dan terkadang membuat kita menangis. Inilah kehidupan yang harus kita jalani. Kehidupan sebagai seorang thalibul’ilmi. Akan tetapi, mungkin kita sering melupakan, apakah ilmu yang kita dapatkan adalah ilmu yang bermanfaat ataukah sebaliknya.


Penulis teringat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh seorang sahabat yang bernama Zaid bin Arqam radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

Artinya: “Ya Allah. Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah merasa kenyang dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR Muslim No. 6906 dan yang lainnya dengan lafaz-lafaz yang mirip)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saja, yang dijamin oleh Allah untuk menjadi pemimpin Bani Adam di hari akhir nanti, sangat sering mengulang doa-doa ini, apalagi kita, yang sangat banyak berlumuran dosa, sudah seharusnya selalu membacanya.

Mengetahui ciri-ciri ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat sangatlah penting. Oleh karena itu, berikut ini penulis sebutkan beberapa ciri ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat yang penulis ambil dari kitab Al-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hanbali yang berjudul Bayan Fadhli ‘Ilmissalaf ‘ala ‘Ilmilkhalaf.

Ciri-ciri ilmu yang bermanfaat di dalam diri seseorang:
Menghasilkan rasa takut dan cinta kepada Allah.
Menjadikan hati tunduk atau khusyuk kepada Allah dan merasa hina di hadapan-Nya dan selalu bersikap tawaduk.
Membuat jiwa selalu merasa cukup (qanaah) dengan hal-hal yang halal walaupun sedikit yang itu merupakan bagian dari dunia.
Menumbuhkan rasa zuhud terhadap dunia.
Senantiasa didengar doanya.
Ilmu itu senantiasa berada di hatinya.
Menganggap bahwa dirinya tidak memiliki sesuatu dan kedudukan.
Menjadikannya benci akan tazkiah dan pujian.
Selalu mengharapkan akhirat.
Menunjukkan kepadanya agar lari dan menjauhi dunia. Yang paling menggiurkan dari dunia adalah kepemimpinan, kemasyhuran dan pujian.
Tidak mengatakan bahwa dia itu memiliki ilmu dan tidak mengatakan bahwa orang lain itu bodoh, kecuali terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah dan ahlussunnah. Sesungguhnya dia mengatakan hal itu karena hak-hak Allah, bukan untuk kepentingan pribadinya.
Berbaik sangka terhadap ulama-ulama salaf (terdahulu) dan berburuk sangka pada dirinya.
Mengakui keutamaan-keutamaan orang-orang yang terdahulu di dalam ilmu dan merasa tidak bisa menyaingi martabat mereka.
Sedikit berbicara karena takut jika terjadi kesalahan dan tidak berbicara kecuali dengan ilmu. Sesungguhnhya, sedikitnya perkataan-perkataan yang dinukil dari orang-orang yang terdahulu bukanlah karena mereka tidak mampu untuk berbicara, tetapi karena mereka memiliki sifat wara’ dan takut pada Allah Taala.

Adapun ciri-ciri ilmu yang tidak bermanfaat di dalam diri seseorang:
Ilmu yang diperoleh hanya di lisan bukan di hati.
Tidak menumbuhkan rasa takut pada Allah.
Tidak pernah kenyang dengan dunia bahkan semakin bertambah semangat dalam mengejarnya.
Tidak dikabulkan doanya.
Tidak menjauhkannya dari apa-apa yang membuat Allah murka.
Semakin menjadikannya sombong dan angkuh.
Mencari kedudukan yang tinggi di dunia dan berlomba-lomba untuk mencapainya.
Mencoba untuk menyaing-nyaingi para ulama dan suka berdebat dengan orang-orang bodoh.
Tidak menerima kebenaran dan sombong terhadap orang yang mengatakan kebenaran atau berpura-pura meluruskan kesalahan karena takut orang-orang lari darinya dan menampakkan sikap kembali kepada kebenaran.
Mengatakan orang lain bodoh, lalai dan lupa serta merasa bahwa dirinya selalu benar dengan apa-apa yang dimilikinya.
Selalu berburuk sangka terhadap orang-orang yang terdahulu.
Banyak bicara dan tidak bisa mengontrol kata-kata.

Adab Menguap dan Bersin

Sesungguhnya Allah Membenci Menguap

Jika kita mengaku muslim dan mengaku bahwasanya kita mencintai Allah, maka salah satu konsekuensinya adalah mencintai segala sesuatu yang dicintai oleh Allah, serta membenci dan menjauhi segala sesuatu yang dibenci oleh Allah. Salah satu perkara yang dibenci oleh Allah adalah menguap. Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan benci terhadap menguap. Maka apabila ia bersin, hendaklah ia memuji Allah (dengan mengucapkan ‘Alhamdullillah’). Dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk mendoakannya. Adapun menguap, maka ia berasal dari setan. Hendaklah setiap muslim berusaha untuk menahannya sebisa mungkin, dan apabila mengeluarkan suara ‘ha’, maka saat itu setan menertawakannya.” (HR Bukhari)

Allah membenci menguap karena menguap adalah aktivitas yang membuat seseorang banyak makan, yang pada akhirnya membawa pada kemalasan dalam beribadah. Menguap adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah, terlebih-lebih ketika pada waktu shalat. Para nabi tidak pernah menguap, dikarenakan menguap adalah salah satu aktivitas yang dibenci oleh Allah.


Tahanlah Semampumu

Jika seseorang ingin menguap, maka hendaklah dia menahannya sebisa mungkin, atau dengan menutup jalan terbukanya mulut dengan menggunakan tangannya. Hal ini sesuai dengan hadits yang telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Menguap adalah dari setan, maka jika salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah ia menahannya sedapat mungkin.” (HR Muslim)
Ketika seseorang ingin menguap hendaknya ia menutup mulutnya dengan tangan kiri, karena menguap adalah salah satu perbuatan yang buruk.

Sesungguhnya Allah Mencintai Orang yang Bersin

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin.” (HR Bukhari)
Bersin merupakan sesuatu yang disukai karena bersin dapat menyehatkan badan dan menghilangkan keinginan untuk selalu mengenyangkan perut, serta dapat membuat semangat untuk beribadah.

Ketika Bersin Hendaknya Kita…

Merendahkan suara.
Menutup mulut dan wajah.
Tidak memalingkan leher.
Mengeraskan bacaan hamdalah, walaupun dalam keadaan shalat.

Macam-Macam Bacaan yang Dapat Kita Amalkan Ketika Bersin
Alhamdulillah (segala puji hanya bagi Allah).
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah Rabb semesta alam).
Alhamdulillah ‘ala kulli haal (segala puji bai Allah dalam setiap keadaan)
Alhamdulillahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi, mubaarakan ‘alaihi kamaa yuhibbu Rabbuna wa yardhaa” (segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak lagi penuh berkah dan diberkahi, sebagaimana yang dicintai dan diridhai oleh Rabb kami).

Kamis, 01 April 2010

KETIKA BERSAMA

TEMAN itu sangat berarti bagiku , did you know why ??
hanya meraka yang bisa membuatku tersenyum :) bukan seperti pacar yang hanya bikin sakit ati . huh !!


inilah teman yang selalu membawa tawa dan canda :D




dan yang lain

coba liat , cowok yang ditengah itu namanya pebrian dwi sastyo , ya yang biasa dipanggil 'peppi'..
meski dia kecil , jengkelin , bandel , tp bikin kangen ma temen-temen .
itulah teman , yang selalu ada saat susah dan bahagia :)

Apakah Allah Memiliki Wajah ?

Allah ta’ala berfirman tentang diri-Nya,

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuura: 11)

Syaikh Abdurrahman bin Naashir As-Sa’di rahimahullah mengatakan di dalam kitab tafsirnya, “[Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya] maknanya tidak ada yang menyerupai Allah ta’ala dan tidak ada satu makhluk pun yang mirip dengan-Nya, baik dalam Zat, nama, sifat maupun perbuatan-perbuatan-Nya. Hal ini karena seluruh nama-Nya adalah husna (paling indah), sifat-sifatNya adalah sifat kesempurnaan dan keagungan……”

Beliau melanjutkan, “[dan Dia Maha Mendengar] maknanya Dia Maha Mendengar segala macam suara dengan bahasa yang beraneka ragam dengan berbagai macam kebutuhan yang diajukan. [Dia Maha Melihat] maknanya Allah bisa melihat bekas rayapan semut hitam di dalam kegelapan malam di atas batu yang hitam……”

Beliau melanjutkan, “Ayat ini dan ayat yang semisalnya merupakan dalil Ahlu Sunnah wal Jamaah untuk menetapkan sifat-sifat Allah dan meniadakan keserupaan sifat Allah dengan sifat makhluk. Di dalam ayat ini terdapat bantahan bagi kaum musyabbihah (kelompok yang menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk -ed) yaitu dalam firman-Nya:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya.”

Juga bantahan bagi kaum mu’aththilah (kelompok yang menolak penetapan sifat Allah -ed) dalam firman-Nya

وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ

“Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

(Taisir Karimir Rahman)

Tidak Ada Sesuatu Pun yang Serupa Dengannya

Saudaraku, ayat ini adalah ayat yang sangat penting yang dijadikan para ulama sebagai pedoman dalam hal keimanan terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah. Perlu kita ketahui bersama bahwa dalam mengimani nama-nama dan sifat Allah, kita harus bersikap sebagaimana sikap seorang muslim yang baik. Imam Syafi’i mengatakan, “Aku beriman kepada Allah dan segala berita yang datang dari Allah sesuai dengan maksud Allah. Aku beriman kepada Rasulullah dan berita yang datang dari Rasulullah sesuai dengan maksud Rasulullah.” (lihat Lum’atul I’tiqad, Imam Ibnu Qudamah). Oleh sebab itu yang kita jadikan pegangan dalam memahami ayat ataupun hadits adalah petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya. Bukankah Allah ta’ala telah menerangkan bahwa al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Allah juga menerangkan bahwa Nabi Muhammad benar-benar menunjukkan kepada jalan yang lurus. Oleh karena itu marilah kita cermati ayat di atas dengan seksama.

Pada penggalan ayat yang pertama Allah menyatakan (لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ). Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya. (المِثْل) dalam bahasa Arab bermakna Asy-Syibhu wan Nadhiir (serupa dan sepadan) (lihat Mu’jamul Wasiith, cet Maktabah Islamiyah, hal. 854). Maka arti dari ayat ini adalah tidak ada sesuatu pun yang serupa dan sepadan dengan Allah. Pada penggalan ayat yang kedua Allah menyatakan (وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِي) Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (السَّمِيعُ) berasal dari kata (سَمِعَ) yang artinya mendengar. Sedangkan (البَصِيرُ) berasal dari kata (بَصَرَ ) yang artinya melihat. Nah, perhatikanlah terjemahan ayat ini dengan baik dan simaklah soal jawab berikut ini.

Bukankah di dalam ayat ini Allah menyatakan tidak ada sesuatu pun yang serupa dan sepadan dengan-Nya? Anda tentu akan menjawab iya
Bukankah di dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat? Anda tentu akan menjawab iya
Nah, sekarang apakah kemampuan mendengar yang dimiliki Allah sama dengan kemampuan mendengar yang dimiliki makhluk? Tentu Anda akan menjawab tidak
Apakah kemampuan melihat yang dimiliki Allah sama dengan kemampuan melihat yang dimiliki makhluk? Tentu Anda akan menjawab tidak
Apakah makhluk memiliki sifat mendengar dan melihat? Anda tentu menjawab iya.
Apakah sifat mendengar dan melihat yang ada pada makhluk serupa dengan sifat mendengar dan melihat yang ada pada Allah ? Anda tentu menjawab tidak.
Apakah letak kesamaan antara sifat Allah dan sifat makhluk itu? Jawabnya adalah sama namanya, akan tetapi hakikatnya berbeda.
Nah, dari sini, maka kalau Allah menyebutkan di dalam ayat atau hadits bahwa Allah memiliki sebuah sifat tertentu yang nama sifat tersebut sama dengan nama sifat yang ada pada makhluk, apakah kita akan mengatakan bahwa sifat Allah itu sama dengan sifat makhluk? Tentunya tidak. Karena sama nama belum tentu hakikatnya sama. Manusia punya kaki, gajah punya kaki. Akan tetapi hakikat kaki gajah berbeda dengan kaki manusia. Sesama makhluk saja bisa terjadi sama nama dengan hakikat yang berbeda. Maka antara makhluk dengan Allah tentu jauh lebih berbeda. Makhluk disifati dengan berbagai kekurangan sedangkan Allah disifati dengan berbagai kesempurnaan. Apakah sama Zat yang sempurna dengan yang penuh kekurangan? Tentu tidak! Maka demikian pula dalam menyikapi sifat wajah. Allah telah menyebutkan di dalam Al Quran maupun As Sunnah bahwa Dia memiliki wajah maka kita katakan pula bahwa wajah Allah tidak sama dengan wajah makhluk, meskipun sama namanya yaitu wajah. Lalu apa susahnya (mengakui bahwa Allah memiliki wajah -ed)?

Siapa yang suka menyanyi atau menggambar? Atau siapa yang suka mendengarkan musik? Mungkin ada banyak orang akan menjawab “Saya!” Ketiga kegiatan tersebut menurut sebagian besar orang bagaikan garam dalam masakan. Banyak orang mengatakan dengan mendengarkan musik atau menggambar akan menjadikan hati yang sedih menjadi terhibur. Namun maukah kalian, wahai saudariku, melihat apa yang Allah Ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perbuat terhadapnya? Jika memang kita mengaku sebagai hamba Allah serta pengikut Rasulullah yang setia, hendaknya kita memperhatikan masalah ini dengan sungguh-sungguh.


Dibalik Merdunya Nyanyian dan Musik

Mungkin ada di antara kita yang pernah mendengar bahwa Islam melarang adanya musik dan gambar. Padahal telah kita ketahui bahwa sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya pasti memiliki banyak keburukan bagi manusia.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan di antara manusia ada yang mempergunakan perkataan (suara) yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan.” (QS. Luqman: 6)

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata tentang ayat ini, “Al-Lahwu (suara) di sini adalah lagu (ghina‘).” Pendapat yang sama juga dikeluarkan oleh Ikrimah, Mujahid, al-Hasan, Sa’id bin Zubair, Qatadah dan Ibrahim rahimakumullah yang menyatakan bahwa yang dimaksud al-lahwu adalah lagu. Hasan Al-Basri berkata bahwa ayat tersebut turun untuk menjelaskan tentang nyanyian dan seruling.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Nanti pasti ada beberapa kelompok dari umatku yang menganggap bahwa zina, sutra, arak dan musik hukumnya halal, (padahal itu semua hukumnya haram).” (HR. Imam Bukhari dan Abu Dawud)

Nyanyian yang Diperbolehkan

Namun benarkah, dalam Islam semua bentuk nyanyian terlarang? Perlu kita ketahui bahwa ada beberapa nyanyian tanpa musik yang diperbolehkan dalam Islam, yaitu:

1. Nyanyian di hari raya yang dilakukan oleh wanita. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha.

“Rasulullah masuk menemui ‘Aisyah. Di dekatnya ada dua anak perempuan yang sedang memainkan rebana. Lalu Abu Bakar membentak mereka, maka Rasulullah bersabda: biarkanlah mereka, karena setiap kaum mempunyai hari raya dan hari raya kita adalah hari ini.” (HR. Bukhari)

2. Nyanyian yang diiringi terbang (rebana) pada waktu pernikahan dengan maksud memeriahkan atau mengumumkan akad nikah dan mendorong orang untuk menikah tanpa berisi pujian akan kecantikan seseorang atau pelanggaran terhadap syari’at. Namun nyanyian ini dinyanyikan oleh wanita dan diperdengarkan di kalangan wanita pula.

Diriwayatkan dari Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz, ia berkata, “Pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke tempatku ketika saya menikah. Beliau duduk di atas kasurku dan jarak beliau dengan saya seperti jarak tempat dudukku dengan tempat dudukmu. Untuk memeriahkan pernikahan kami, beberapa orang gadis tetangga kami menabuh rebana dan menyanyikan lagu-lagu yang mengisahkan para pahlawan Perang Badar. Ketika mereka asyik bernyanyi, ada salah seorang di antara mereka yang mendendangkan, ‘Di tengah-tengah kita ada Nabi yang mengetahui apa yang akan terjadi besok.’ Mendengar syair seperti itu Nabi berkata kepadanya, ‘Tinggalkan ucapan seperti itu! Bernyanyilah seperti nyanyian-nyanyian sebelumnya saja!’” (HR. Bukhari)

3. Nyanyian pada waktu kerja yang mendorong untuk giat dan rajin bekerja terutama bila mengandung do’a atau nyanyian yang berisi tauhid atau cinta kepada Rasulullah yang menyebut akhlaknya atau berisi ajakan jihad, memperbaiki budi pekerti, mengajak persatuan, tolong-menolong sesama umat atau menyebut dasar-dasar Islam.

Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan rahimahullah berkata bahwa syair-syair yang diperdengarkan di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah dilantunkan dengan paduan suara semacam nyanyian-nyanyian, dan tidak pula dinamakan nasyid-nasyid Islami, namun ia hanyalah syair-syair Arab yang mencakup hukum-hukum dan tamtsil (permisalan), penunjukan sifat keperwiraan dan kedermawanan. Selain itu, para sahabat melantunkannya secara sendirian dikarenakan makna yang terdapat di dalamnya. Mereka melantunkan sebagai syair ketika bekerja yang melelahkan, seperti membangun (masjid) serta berjalan di waktu malam saat safar (jihad). Maka perbuatan mereka ini menunjukkan atas diperbolehkannya lantunan (syair) ini, dalam keadaan khusus (seperti) ini. Selain itu, mereka tidak pernah menjadikan nyanyian sebagai kebiasaan yang dilakukan terus-menerus, karena para shahabat adalah generasi yang selalu mengisi hari-harinya dengan Al-Qur’an dan tidak pernah tersibukkan dengan selain Al-Qur’an.

4. Adapun terbang (rebana) hanya boleh dimainkan pada waktu hari raya serta pernikahan dan tidak boleh dipakai ketika berdzikir seperti yang biasa dilakukan oleh kaum sufi, karena Rasulullah dan para shahabatnya tidak pernah melakukannya.

;;